Stadion Toyota tampak sepi jelang pertandingan antara Panama lawan Jamaika dalam laga perebutan peringkat ketiga Kejuaraan Konfederasi Sepak Bola Amerika Utara, Tengah, dan Karibia (CONCACAF) Wanita pada 17 Oktober 2018.
Pertandingan tersebut bakal dimulai pukul 16.00 waktu setempat. Akan tetapi, hanya terlihat ratusan pendukung dari total kapasitas stadion yang mampu menampung 20 ribu orang itu.
Di area bawah tribune, tampak para pendukung setia yang mengenakan jas hujan plastik untuk melindungi diri mereka dari hujan yang dingin.
Daya tarik laga tersebut kalah tenar dari pertandingan selanjutnya yakni final antara tim tuan rumah, Kanada melawan Amerika Serikat yang digelar pukul 19.00. Ini berarti, hanya sedikit orang yang menjadi saksi secara langsung drama dan sejarah tim Jamaika di Piala Dunia Wanita.Ya, hanya ada tiga tim yang lolos ke Piala Dunia 2019 di Prancis dari Kejuaraan CONCACAF Wanita. Dua tim dari laga puncak dan pemenang pertandingan peringkat ketiga.
Bob Marley meninggal pada 11 Mei 1981 pada usia 36. (Foto: AFP PHOTO / HO)
|
Panama vs Jamaika berlangsung imbang 2-2 dalam 120 menit, sehingga memaksa kedua tim untuk adu penalti. Singkat cerita, Jamaika menang adu penalti dengan skor 4-2.
Jamaika menang berkat lolos ke Piala Dunia untuk kali pertama dalam sejarah, berkat tendangan penentu dari bek Dominique Evangeline Bond-Flasza."Tak ada hal yang terlewat dalam pikiran saya selain, 'Piala Dunia! Piala Dunia! Piala Dunia!' Saya tidak menyangka kami berhasil mencapainya," ucap Bond-Flasza.
Kesuksesan Jamaika lolos ke Piala Dunia Wanita tidak lepas dari peran pelatih kepala, Hue Menzies. Ketika Federasi Sepak bola Jamaika (JJF) tidak tertarik untuk mengembangkan timnas putri, Menzies berusaha meyakinkan bahwa para pesepakbola perempuan di Jamaika cukup menjanjikan dan punya harapan.
Cedella Marley (kiri) bersama sang adik, Karen Marley. (Foto: FREDERIC J. BROWN / AFP)
|
Cedella lantas menjadi duta dan sponsor melalui Bob Marley Foundation, dan sukses mengumpulkan dana yang setidaknya cukup untuk membentuk tim kembali. Akan tetapi pada 2016, JJF kembali membubarkan tim itu.
Cedella yang tinggal di Amerika, kemudian melipatgandakan usahanya dengan meyakinkan satu pendiri Yayasan Alacran, Alessandra Lo Savio, penyokong dana utama."Salut untuk Cedella Marley karena berani 'menempatkan leher'-nya untuk kami," ujar Manzies yang juga diyakinkan Cedella untuk mau menangani timnas wanita Jamaika.
"Dia memberi tahu saya tujuannya. Sebagian besar dari tujuannya berasal dari kecintaan sang ayah [Bob Marley] terhadap sepak bola. Kemudian, dia ingin menginspirasi perempuan muda di Jamaika," ujarnya menambahkan.
Demi sepak bola, Manzies meninggalkan karier di perusahaan keuangan untuk meluangkan waktunya secara penuh sebagai seorang pelatih kepala. "Dia [Cedella] membantu menciptakan aura positif di kala situasi sepak bola Jamaika sedang menurun," tutur dia.
Piala Dunia Wanita di Perancis tahun ini bakal berlangsung selama sebulan dimulai pada 7 Juni. Kejuaraan tersebut mempertandingkan 24 tim dari enam konfederasi, dan berlangsung di sembilan kota.
Timnas putri Jamaika berada dalam Grup B bersama Australia, Italia, dan Brasil. Skuat asuhan Manzies akan melakoni laga perdana lawan Brasil di Stade des Alpes, Grenoble, pada 9 Juni mendatang. (map)
http://bit.ly/2HARk0a
May 26, 2019 at 04:05PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2HARk0a
via IFTTT
No comments:
Post a Comment