"Fokus kepada pemeriksaan petugas yang melakukan aksi di luar prosedur saat melaksanakan tugas menerima narapidana baru pindahan dari Lapas Kerobokan dan Lapas Bangli," kata Kepala Bagian Humas Ditjen PAS, Ade Kusmanto kepada CNNIndonesia.com, Jumat (3/5).
Ade mengatakan, fokus pada pelaku perekaman video masih menunggu arahan dari pimpinan. "Kami belum bisa bicara ataupun mengungkapkan soal itu (penelusuran pelaku perekaman," kata dia.
Namun demikian, Ade menegaskan bahwa proses pemindahan narapidana tidak boleh didokumentasikan. Dalam video itu, sejumlah narapidana dipukul dan diseret petugas saat hendak dipindahkan ke Lapas Narkotika Nusakambangan.
"Betul (pengawasan) ketat. Tidak boleh siapapun merekamnya," tegasnya.
Ade mengaku tidak mengetahui siapa yang merekam video pemindahan napi tersebut. Dia berdalih banyak masyarakat yang berada di sekitar pelabuhan Wijayapura, atau lokasi tempat video tersebut direkam.
"Kurang tahu siapa dan motivasinya apa yang merekam kejadian tersebut, untuk disebarkan di medsos dan publik. Siapa yang merekam, tujuannya apa untuk disebarkan, sehingga menjadi viral," katanya.
Menurutnya, di lokasi kejadian, Pelabuhan Wijayapura dihuni banyak masyarakat yang akan menyeberang, pekerja sektor industri, hingga pendatang yang berprofesi sebagai pencocok tanam.
Sebelumnya, peristiwa bermuatan kekerasan terhadap narapidana pindahan tersebut terjadi pada Kamis (28/3), sekitar pukul 13.30 WIB. Rombongan 26 narapidana dari Lapas Kerobokan dan Lapas Bangli tiba di pos satgas Wijayapura.
Sesampainya keluar dari pintu belakang pos Wijayapura menuju kapal penyeberangan terjadilah tindakan kekerasan atau perlakuan kekerasan fisik kepada narapidana pindahan oleh para petugas yang bertugas saat itu, sebagaimana dalam video viral yang beredar.
"Tindakan tersebut, dilakukan tidak direncanakan, dimungkinkan dipicu karena para narapidana kurang merespon cepat para petugas untuk segera menaiki kapal," kata Ade sebelumnya.
Atas peristiwa dan video yang telah beredar, Kepala Lapas Narkotika Nusakambangan berinisial HM dicopot dari jabatannya.
[Gambas:Video CNN] (sah/ain)
http://bit.ly/2vB86oX
May 04, 2019 at 09:46AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2vB86oX
via IFTTT
No comments:
Post a Comment