Ia mengaku meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil agar lahan tersebut dibuatkan sertifikat dan diserahkan ke rakyat.
"Saya telepon langsung saat itu menteri BPN, untuk segera dibuatkan sertifikat. Serahkan pada rakyat. Rakyat akan kami bimbing untuk bekerja," ujarnya, saat meresmikan Bendungan Rotiklot, Kabupaten Belu, NTT, Senin (20/5).
Ia menegaskan agar setiap konsesi lahan yang dipegang perusahaan swasta namun tak digarap secara produktif agar segera diberikan kepada rakyat. Mantan wali kota Solo itu ingin lahan-lahan menganggur digarap rakyat dan memberikan hasil.
Namun demikian, ia tak menyebut berapa luasan lahan yang akan diserahkan kepada masyarakat untuk memproduksi garam.
"Kita panen garam sekaligus nanti akan saya serahkan sertifikatnya pada masyarakat, pada rakyat, biar lahan-lahan itu produktif," imbuh dia.
Lebih lanjut Jokowi mengaku menerima laporan dari Gubernur NTT Viktor Laiskodat bahwa satu orang yang menggarap lahan untuk produksi garam dalam sebulan bisa menghasilkan Rp15 juta.
Bila digarap serius, ia meyakini akan banyak masyarakat NTT yang kesejahteraannya meningkat.
Calon presiden petahana itu mengaku sudah tak memiliki beban dalam mengambil keputusan untuk kepentingan rakyat.
Jokowi mengatakan butuh ketegasan untuk menyelesaikan masalah yang ada di depan mata. "Kalau untuk rakyat, untuk masyarakat, kita selesaikan. Saya sekarang nggak ada beban apa-apa. Mau putusin apa ayo, tak putusin sini, asal untuk rakyat, untuk negara saya putusin," tuturnya.
[Gambas:Video CNN] (fra/bir)
http://bit.ly/2WTqiGp
May 21, 2019 at 02:11AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2WTqiGp
via IFTTT
No comments:
Post a Comment