Sokonindo Automobile (DFSK Indonesia) yang mengumumkan harga Glory 560 di Telkomsel Indonesia International Motors Show 2019 (Telkomsel IIMS) mulai Rp189 juta hingga Rp239 juta.
Sementara SGMW Motor Indonesia (Wuling Indonesia) resmi meluncurkan SUV Almaz bertabur fitur dengan banderol Rp318,8 juta. Masing-masing perusahaan menawarkan harga on-the-road.
Banderol mobil China menabrak pakem mobil-mobil Jepang selama ini. Produsen otomotif China terbukti menyuguhkan harga lebih terjangkau atau di bawah harga mobil Jepang meski berada dalam satu segmen.
Keunggulan lain yaitu masa garansi selama tujuh tahun kepada pengguna mobil DFSK, sementara Wuling selama lima tahun.Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra menanggapi harga 'murah' untuk mobil-mobil produksi China yang dijual di dalam negeri. Dijelaskan wanita karib disapa Amelia itu, brand mobil China yang menawarkan produk dengan banderol 'murah' cuma gimik penjualan.
Menurut Amelia, konsumen harus menyadari produk yang berkualitas dan bisa dipakai dalam jangka waktu lama. Amelia mengatakan hal itu bisa dikatakan mobil-mobil hasil produksi Daihatsu lebih baik dibanding produk lain.
"Bukan itu hanya beberapa item tertentu. Kami sudah pelajari. Itu memang dijual gimiknya. Tetapi pada dasarnya part-part itu di kami tidak rusak-rusak begitu. Setiap orang punya strategi untuk jualan," kata Amelia di Jakarta, Kamis (2/5).
Brand Manager Wuling Motors Dian Asmahani sempat mengatakan bahwa banderol 'murah' untuk mobil asal negeri tirai bambu sebab dari fasilitas pabrik berkapasitas 120.000 unit per tahun yang menelan investasi hingga mencapai US$700 juta (sekitarRp9,6 triliun).Kompleks pabrik Wuling di kawasan Deltamas, Cikarang, Jawa Barat juga digunakan untuk memproduksi suku cadang kendaraan. Hal ini menjadi kunci harga jual mobil produksi Wuling dapat ditekan.
Kendati demikian, Amelia menyambut baik kehadiran mobil-mobil China di dalam negeri. Dijelaskan Amelia kehadiran dua merek tersebut justru membuat persaingan industri otomotif di Indonesia semakin ketat.
Amelia optimistis bahwa antara konsumen Daihatsu dan merek China berbeda. Sebab itu Ia meyakini, bertarung di industri otomotif dalam negeri, merek Daihatsu tidak akan kehilangan pasar.
"Orang beli mobil bukan seperti beli sampo, kan digunakan panjang. Makanya buat kami pelayanan itu satu kunci untuk mengikat konsumen. Salah satu kunci kesuksesan brand menurut saya total pelayanan dan aftersales. Dan kami siap untuk itu," tutup Amelia. (ryh/mik)
http://bit.ly/2V3lsow
May 04, 2019 at 03:41AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2V3lsow
via IFTTT
No comments:
Post a Comment