Plt Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu mengatakan kategori politik mendominasi laporan hoaks pada April. Sejumlah kabar bohonr berupa serangan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden, partai politik peserta pemilu hingga penyelenggara pemilu yakni KPU dan Bawaslu.
"Dari 486 hoaks selama April 2019, terdapat 209 hoaks kategori politik. Total hoaks kategori politik yang telah diidentifikasi sejak Agustus hingga April menjadi 620 hoaks," terang pria yang kerap disapa Nando dalam keterangan resmi.
Nando mengatakan penyebaran hoaks terkait politik jumlahnya terus meningkat jelang Pemilu pada 17 April lalu. Kominfo mencatat penyebaran hoaks tidak berhenti sampai di hari pencoblosan, jumlahnya justru semakin bertembah setelah 17 April.Kemenkminfo mencatat pada Agustus 2018 hanya menemukan 25 hoaks, meningkat menjadi 27 hoaks pada September 2018. Angka ini kembali meningkat menjadi 53 hoaks pada Oktober dan 63 hoaks pada November 2018. Di akhir tahun, hoaks yang teridentifikasi menjadi 75 konten.
Nando menerangkan peningkatan penyebaran hoaks paling signifikan pada tiga bulan pertama di tahun 2019. Tim ais Kemenkominfo mengidentifikasi 175 konten hoaks pada Januari dan meningkat drastis menjadi 353 hoaks pada Februari 2019.
"Penyebaran hoaks kembali meningkat menjadi 453 konten pada Maret dan kembali bertambah menjadi 486 hoaks di April," terang Nando.Selain terkait politik, Kemenkominfo mencatat sejak Agustus 2018 hingga April 2019 ada 120 hoaks kategori pemerintahan, 200 hoaks terkait kesehatan, 159 hoaks terkait fitnah, 113 hoaks terkait kejahatan dan sisanya hoaks terkait isu agama, bencana alam, mitos, internasional, dan isu lainnya. (evn)
http://bit.ly/2GKb5Aw
May 02, 2019 at 10:09PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2GKb5Aw
via IFTTT
No comments:
Post a Comment