Multaqo sendiri diinisiasi oleh politikus senior PPP Maimoen Zubair dan Habib Lutfi bin Yahya di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jumat malam (3/5). Ratusan peserta yang terdiri dari ulama, cendekiawan muslim, dan ormas Islam pun hadir.
"Stabilitas keamanan sangat erat hubungannya dengan keimanan. Ketika keimanan lenyap, keamanan akan terguncang. Karena itu, umat Islam berkewajiban ikut aktif dan proaktif menjaga keamanan negara," ucap Juru Bicara Multaqo Ustaz Najih Arromadlon di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jumat (3/5).
Umat Islam Indonesia, lanjut Najih, mesti turut berperan dalam menciptakan suasana yang kondusif. Terlebih, Ramadan akan segera tiba. Persamaan yang ada harus lebih ditonjolkan daripada perbedaan yang ada.
Najih mengatakan umat Islam juga perlu menghindari aksi-aksi yang mengandung provokasi. Hal itu perlu dilakukan demi meredakan situasi di masyarakat.
"Hal tersebut akan sangat mengganggu berlangsungnya ibadah di bulan suci Ramadan, bahkan dapat menghilangkan pahala berpuasa di bulan Ramadan yang dilipatgandakan oleh Allah SWT," ucap Najih.
Najih mengatakan umat Islam juga wajib taat pada keputusan KPU, Bawaslu, dan Mahkamah Konstitusi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hasil Pemilu 2019. Najih menegaskan lembaga-lembaga tersebut telah diberi wewenang berdasarkan undang-undang untuk melaksanakan serta mengumumkan hasil Pemilu.
"Ketaatan di sini bisa bermakna teguh menempuh jalur konstitusional. Prinsip ketaatan ini untuk menjaga kelangsungan sistem sosial agar tidak terjadi anarki," ucap Najih.
Dalam Multaqo itu, hadir sejumlah tokoh di antaranya Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, TGB Turmudi Badaruddin, Gus Muwafiq, Shinta Nuriyah Wahid dan tokoh lainnya. (bmw/pmg)
http://bit.ly/2GNSjZ2
May 04, 2019 at 04:41AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2GNSjZ2
via IFTTT
No comments:
Post a Comment