"Saya mengajukan pengunduran diri saya sebagai Wakil Kanselir Austria. Kanselir Sebastian Kurz telah menerima keputusan ini," ujar Strache dalam sebuah pernyataan dalam televisi, melansir AFP.
Sebelumnya, laporan media muncul pada Jumat (17/5) dan menuduh Strache menjanjikan kontrak publik dengan imbalan bantuan kampanye dari pendukung Rusia palsu yang ditemuinya di Pulau Ibiza beberapa bulan sebelum pemilihan parlemen 2017 di Austria.
Rekaman video itu dikeluarkan dua media setempat, Der Spiegel dan Sueddeutsche Zeitung.
Dalam rekaman, Strace dan pemimpin kelompok partainya di parlemen, Johann Gudenus terlihat tengah berdiskusi dengan seorang wanita. Wanita itu disebut-sebut sebagai keponakan seorang oligarki Rusia.
Menanggapi beredarnya video, Strache menegaskan telah menjadi korban target serangan politik. Meski merasa dijebak secara ilegal, dia tetap memilih untuk mengundurkan diri demi menghindari kekacauan lebih lanjut pada kestabilan pemerintahan.
Strache mengatakan, rekaman dalam video adalah pertemuan pribadinya. Dia bersikeras tak bertemu lagi dengan wanita tersebut. Dia juga mengatakan partainya tak menerima sepeser pun dana darinya.
Dalam rekaman itu, sosok wanita mengatakan dirinya secara khusus ingin mendapatkan kendali atas sirkulasi tabloid terbesar di Austria, Krone Zeitung. Strache terlihat menyarankan adanya perubahan staf di Krone Zeitung.
"Ya, itu bodoh. Ya, itu tidak bertanggung jawab. Ya, itu adalah kesalahan," ujar Strache saat memohon maaf kepada keluarga, teman, dan para pendukungnya.
Strache tengah mempertimbangkan tindakan hukum terhadap mereka yang terlibat dalam pembuatan dan penyebaran rekaman.
[Gambas:Video CNN] (asr/asr)
http://bit.ly/2LPZrKk
May 19, 2019 at 07:01AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2LPZrKk
via IFTTT
No comments:
Post a Comment