"Kami mengecam pembunuhan Jurubith Rausseo. Kepalanya tertembak peluru saat demonstrasi," demikian pernyataan kelompok pemantau Venezuelan Observatory of Social Conflict.
Insiden ini terjadi ketika demonstrasi antara pendukung Presiden Nicolas Maduro dan oposisi memanas hingga terjadi bentrokan di sejumlah kota.
Berdasarkan pantauan sumber CNNIndonesia.com di Venezuela, pergerakan massa yang dipimpin pemimpin oposisi, Juan Guaido, telah terlihat sejak Selasa (30/4) pagi.
Guaido menyebut gerakan ini bukan merupakan kudeta, melainkan "fase akhir pembebasan Venezuela."
Sementara itu, pihak Maduro memandang aksi Guaido ini sebagai upaya kudeta terhadap pemerintah sehingga memicu bentrokan antara massa pro-Guaido dengan aparat keamanan di beberapa wilayah.
"Hingga saat ini belum terdapat informasi mengenai jumlah korban jiwa karena aksi masih berlanjut. Namun, keadaan sudah mulai dalam kendali aparat keamanan yang memihak kepada pemerintahan Presiden Maduro," ucap sumber tersebut melalui pesan singkat.
Sebagaimana dilansir Reuters, pemerintahan Maduro memang menyatakan telah "menonaktifkan" percobaan kudeta oleh sekelompok kecil tentara "berbahaya."
Maduro telah memerintahkan pasukannya yang berpakaian lengkap anti-huru hara dan kendaraan lapis baja untuk melawan para demonstran.
Beberapa kendaraan menabrak kerumunan, melukai beberapa pengunjuk rasa. Para perusuh kemudian memblokir jalan raya dengan bus dan membakarnya. (has)
http://bit.ly/2J5mxtz
May 02, 2019 at 04:32PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2J5mxtz
via IFTTT
No comments:
Post a Comment