Orang berisiko terkena HIV itu meliputi orang yang memiliki pasangan HIV-positif, orang yang melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan orang berisiko HIV, dan orang yang menyuntikkan narkoba. Orang-orang ini disarankan untuk meminum pil harian yang bernama Truvada. Pil ini disebut dapat mencegah penularan virus HIV.
Truvada merupakan gabungan dari obat tenofovir dan emtricitabine. Kandungan obat ini digunakan untuk mengobati HIV dan juga rejimen pencegahan yang dikenal sebagai profilaksis pra pajanan (PPrP).
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), PPrP dapat menurunkan risiko tertular HIV hingga 90 persen. Pada orang yang menyuntikkan narkoba, PPrP dapat mengurangi risiko HIV hingga lebih dari 70 persen. Ketika penggunaan obat ini juga diikuti dengan penggunaan kondom, risiko terkena HIV akan semakin menurun.
Rekomendasi ini disambut baik oleh para ahli karena dinilai dapat mencegah penyebaran HIV di dunia.
"Ini merupakan pertama kalinya Task Fork merekomendasikan PPrP," kata Paul Volberding yang merupakan direktur di AIDS Research Institute, University of California San Francisco, dikutip dari Reuters.
Volberding menilai rekomendasi ini akan mendorong penggunaan PPrP sekaligus mendorong penurunan harga yang selama ini menjadi penghalang pencegahan HIV.
Di Amerika Serikat, diperkirakan terdapat 1,1 juta orang menderita HIV, termasuk 162 ribu orang tidak mengetahui status mereka. Setiap tahunnya, sekitar 40 ribu orang di AS didiagnosis mengidap HIV. Sekitar 40 persen infeksi baru ditularkan oleh orang-orang yang tidak tahu mereka memiliki virus.
Di Indonesia, berdasarkan data Kementerian Kesehatan terdapat 640.443 orang dengan HIV/AIDS pada 2018.
[Gambas:Video CNN] (ptj/chs)
https://ift.tt/2XwLXb4
June 26, 2019 at 02:09PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2XwLXb4
via IFTTT
No comments:
Post a Comment