Hal itu diungkapkan sang pentolan, Jon saat tampil di depan penggemar mereka di tengah acara festival musik The Runaway to Paradise Mediterranean Cruise, Selasa (27/8) malam.
"Ini tahun pemilu, jadi kenapa tidak?" kata Jon pada alasan pemberian judul album baru band tersebut.
"Saya tak dapat melakukan yang lebih buruk lagi," lanjutnya.
Alasan lainnya, kata Jon, adalah dirinya memiliki "visi jelas" menyusul perilisan album mereka sebelumnya, This House is Not For Sale pada 2016 lalu."This is Not For Sale berhadapan dengan masalah personal, dan sekarang ada di belakang kita," kata Jon. "Kini saya memiliki visi jelas untuk bergerak ke depan,"
Bon Jovi juga mengatakan bahwa album baru tersebut akan memiliki tema "kesadaran sosial", termasuk lagu tentang veteran yang memiliki gangguan stres pasca-trauma, dan insiden penembakan di Amerika Serikat seperti di Ohio dan Texas.
"Saya sangat senang dengan ini," kata Jon, dikutip dari Variety, tanpa menyebut waktu persis perilisan album baru itu. "Ini sebuah album yang berbeda,"
Aksi Bon Jovi saat manggung di Jakarta, September 2015. Kini Bon Jovi akan merilis album baru. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
|
Bon Jovi dijadwalkan tampil di panggung utama acara tersebut, namun badai besar yang menerjang pelayaran tersebut membuat penampilannya dilaksanakan di dalam ruang pertemuan.
Bukan hanya penampilan Bon Jovi, acara konser intim itu juga berisi tanya-jawab dengan sang musisi. Ia pun menampilkan sejumlah lagu yang diaransemen ulang, seperti You Give Love a Bad Name, It's My Life, dan Livin' On A Prayer.
Bila Bon Jovi jadi merilis album baru, Bon Jovi: 2020 akan menjadi karya ke-15 band yang telah eksis sejak 1983 tersebut.
Bon Jovi pertama kali merilis album dengan namanya sendiri pada 1984, lalu 7800 Fahrenheit pada 1985, Slippery When Wet (1986), New Jersey (1988), Keep the Faith (1992), hingga terakhir kali This House Is Not for Sale (2016).
(end)
https://ift.tt/2MJuJCa
August 29, 2019 at 02:26PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2MJuJCa
via IFTTT
No comments:
Post a Comment