"Mereka ingin bicara dan kami akan bicara dengan mereka," ujar Trump sebagaimana dikutip AFP pada Kamis (3/10).
Ketika ditanya pendapatnya peluncuran rudal Korut tersebut sudah keterlaluan atau tidak, Trump hanya menjawab, "Kita lihat nanti."
Korut mengklaim rudal balistik jarak menengah tersebut dilontarkan dari kapal selam. Jika terbukti benar, Korut berarti dapat membawa rudal di dalam kapal selam dan membawanya ke perairan manapun untuk menyerang satu negara dari jarak dekat.
Sejumlah analis menganggap bahwa jika terbukti benar, kapabilitas rudal itu akan menjadi langkah besar dalam pengembangan program senjata nuklir Pyongyang.
Trump sendiri memang dianggap terlalu lunak menanggapi Korut yang terus menguji coba rudal setelah pertemuan kedua antara sang presiden AS dengan pemimpin Korut, Kim Jong-un, pada Februari lalu berakhir tanpa kesepakatan apa pun.
[Gambas:Video CNN]
Kini, Trump dianggap tak cukup menekan Korut karena uji coba rudal ini dilakukan hanya berselang sehari setelah Korut sepakat melanjutkan perundingan denuklirisasi dengan Amerika Serikat.
Wakil Menteri Luar Negeri Korut, Choe Son Hui, mengatakan bahwa pihaknya dan AS akan melakukan komunikasi awal pada 4 Oktober. Sehari setelahnya, mereka akan langsung melakukan negosiasi. (has)
https://ift.tt/2LLbkPG
October 04, 2019 at 02:43PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2LLbkPG
via IFTTT
No comments:
Post a Comment