Dalam konferensi pers Rabu (30/10), cuplikan video hitam-putih memperlihatkan pasukan AS berjalan kaki mendekati wilayah perumahan berdinding tinggi di barat laut Suriah yang menjadi tempat persembunyian Baghdadi.
Tampak detik-detik saat serangan udara diluncurkan. Sebuah helikopter yang mengangkut pasukan militer menghujani lokasi persembunyian Baghdadi di Provinsi Idlib Suriah dengan rentetan peluru.
"Kompleks itu hancur setelah digempur, membuatnya tampak seperti tempat parkir dengan sebuah lubang besar," kata komandan Komando Pusat Korps Marinir AS Jenderal Kenneth McKenzie dikutip AFP.
Pada kesempatan itu, McKenzie meralat keterangan Presiden Donald Trump soal anak Baghdadi yang ikut tewas saat sang ayah meledakkan rompi bunuh diri ketika terjepit pasukan AS. Dia memastikan dua anak Baghdadi tewas, bukan tiga seperti disebut Trump.
McKenzie juga membenarkan klaim Trump bahwa Baghdadi tewas setelah berlari di bawah terowongan jalan buntu, merintih, menangis, dan menjerit sepanjang jalan.
Selain Baghdadi dan kedua anaknya, empat wanita dan seorang pria terbunuh di kompleks itu.
Sebelumnya pejabat Pentagon mengaku tidak mengetahui sumber informasi yang diperoleh Trump soal detail kematian Baghdadi. Sejumlah sumber mengatakan bahwa Trump seharusnya tak punya akses untuk menyaksikan cuplikan video penyerangan yang dilancarkan pada akhir pekan lalu itu.
"Tentang saat-saat terakhir Baghdadi, saya bisa memberitahu soal ini," katanya. "Dia merangkak di terowongan bersama dua anak kecil dan meledakkan diri sendiri."
Dia mengungkapkan bahwa Baghdadi telah diidentifikasi lewat DNA. Sampel DNA Baghdadi sudah diambil sejak dia ditahan di Irak dapa 2004 lalu.
Setelah berhasil diidentifikasi, Baghdadi kemudian diterbangkan untuk dimakamkan. Jasad Baghdadi dibuang ke laut. "Sesuai dengan hukum konflik bersenjata," kata McKenzie.
Meski Baghdadi telah tewas, McKenzie meyakini bahwa bahwa bahaya laten ISIS masih akan tetap ada. "Kami tidak mau berandai-andai akan hilang hanya karena kami membunuh Baghdadi," katanya. "Mereka akan tetap ada." (dea)
https://ift.tt/34knuph
October 31, 2019 at 02:29PM from CNN Indonesia https://ift.tt/34knuph
via IFTTT
No comments:
Post a Comment