"Kalau Anda bertanya, 'Apakah kondisi saya prima?' Tentu tidak. Seluruh penyakit yang saya alami akibat usia. Kesehatan saya perlahan-lahan diambil oleh kehidupan," kata Duterte dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi GMA, seperti dikutip AFP, Senin (18/11).
Selama satu pekan belakangan, Duterte memilih bekerja dan istirahat dari kediamannya di Davao, Mindanao. Kondisi kesehatan Duterte saat ini mulai menjadi isu politik terkait dengan kemampuannya untuk memimpin negara.
Di dalam undang-undang dasar Filipina, presiden harus menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya jika tidak mampun menjalankan tugas akibat kondisi kesehatan, mundur, atau meninggal.
Meski demikian, Juru Bicara Kepresidenan, Salvador Panelo, membantah dugaan Duterte sudah tidak layak menjalankan tugas sebagai presiden karena kondisi kesehatannya.
Di samping itu, Duterte juga terlibat perselisihan dengan Wakil Presiden Leni Robredo. Leni mengkritik kebijakan perang narkoba Duterte.
Alhasil, Duterte menyerahkan tugas sebagai pemimpin operasi antinarkoba kepada Leni.
Duterte juga tidak muncul ke hadapan masyarakat sejak menghadiri pertemuan pemimpin negara anggota ASEAN di Bangkok, Thailand sejak 4 November lalu. Dia juga memangkas waktu lawatannya ke Jepang untuk menghadiri upacara penobatan Kaisar Naruhito.
Duterte menyatakan dia kerap mengalami migren dan mengidap penyakit Buerger, yakni pembengkakan pembuluh darah yang diduga disebabkan akibat kebiasaan merokok.
Pada Oktober lalu, Duterte mengaku mengidap myasthenia gravis. Itu adalah penyakit yang mengganggu kekebalan tubuh dan menyebabkan lemah otot dan membuatnya sulit mengendalikan kelopak mata serta pandangan yang kabur. (ayp/ayp)
https://ift.tt/2Kt3hGk
November 18, 2019 at 02:53PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2Kt3hGk
via IFTTT
No comments:
Post a Comment