Mengenakan setelan baju hitam, ia dipandu anak buahnya menggunakan kursi roda. Tangan kanan Risma nampak aktif memberi perintah kepada petugas gabungan yang bekerja menangani amblesnya Jalan Raya Gubeng.
Sementara tangan kiri Risma terlihat terus menggenggam alat komunikasi handie talkie untuk berkoordinasi. Risma bahkan enggan meladeni pertanyaan awak media yang sudah menunggunya sejak siang tadi.
"Sik tak nyambut gawe dulu rek (Sebentar saya kerja dulu)," katanya seraya berlalu dengan kursi rodanya di lokasi, Rabu (20/12).
Risma pun meminta agar lampu sorot dipasang di sisi jalan, karena tim dari Pemkot Surabaya, kata dia, akan bekerja selama 24 jam penuh untuk perbaikan jalan yang ambles tersebut.
"Lampu sorot saya instruksikan dipasang dari sisi timur dan sisi barat Jalan Raya Gubeng," kata Risma.
Dalam kesempatan itu, Risma juga mengoreksi letak parkir mobil pemadam kebakaran (PMK) yang menurut dia menambah beban di lokasi jalan ambles.
"Mobil PMK ini kan nambah beban, mereka enggak ngerti kan. Kalau aku enggak nyuruh pergi bahaya sekali itu," tutur Risma.
"Yang kayak gitu-gitu itu loh yang sering aku datang (ke lokasi). Aku harus mengoreksi," ujarnya.
Risma kemudian meminta agar Jalan Raya Gubeng sudah harus bisa dinormalisasi sebelum satu minggu. Risma pun mengusahakan lima hari perbaikan sudah selesai.
"Kalau aku enggak ke sini, nanti enggak cepat-cepat. Padahal aku janji seminggu kelar," kata Risma.
Sesuai perhitungannya, perbaikan itu membutuhkan sebanyak 1.800 truk atau 200 truk tanah uruk dalam sehari. Selain itu, Risma juga memerintahkan untuk dilakukan pengeboran tanah (sondir/boring) di 11 titik termasuk di halaman rumah warga sampai ketemu tanah yang keras.
"Tapi jadinya besok kayaknya. Jadi kita tau hasilnya tanah ini setelah hasil sondir bor itu. Jadi kita harus jaga beban di atas ini," ujar Risma.
(frd/DAL)https://ift.tt/2EFLXMO
December 21, 2018 at 02:16AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2EFLXMO
via IFTTT
No comments:
Post a Comment