Suhud mengatakan hal tersebut untuk menanggapi iklan KPU di laman youtube berjudul 'Yuk Kenali Peserta Pemilu Serentak 2019' yang diunggah pada 10 Desember lalu. Dalam iklan audio visual tersebut, gelar Jokowi-Maruf dicantumkan secara lengkap. Namun, tidak pada Prabowo-Sandi.
"Kami berharap pihak penyelenggara pemilu besikap adil terhadap semua pasangan," tutur Suhud melalui pesan singkat, Senin (17/12).
Suhud berharap kejanggalan dalam iklan KPU itu tidak terjadi karena ada faktor kesengajaan. Meski begitu, Suhud menilai KPU mestinya memperhatikan secara cermat hal-hal sekecil papaun demi menghindari kesan keberpihakan.
"Karena jika masyarakat menilai ada keberpihakan, tentu akan mengurangi kualitas penyelenggaraan pemilu," tutur Suhud.
Dikonfirmasi terpisah, Komisioner KPU Viryan Aziz menyatakan pihaknya hanya mencantumkan nama dan identitas pasangan calon sesuai dengan data yang diserahkan oleh peserta Pilpres 2019.
"KPU mencantumkan nama sesuai dengan apa yang disampaikan dari peserta pemilu tersebut," kata Viryan saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com.
[Gambas:Youtube]
Suhud meyakini KPU akan bersikap profesional dan akan memperbaiki kesalahan ketika sudah ada keluhan dari iklan yang ditampilkan di laman youtube.
Diketahui, KPU mengunggah video iklan berjudul 'Yuk Kenali Peserta Pemilu Serentak 2019' pada 10 Desember lalu di laman youtube. Iklan audio visual tersebut berdurasi 30 detik.
Dalam kolom komentar, nampak banyak pihak yang keberatan dengan iklan tersebut. Mereka pada umumnya mempersoalkan KPU yang tidak mencantumkan gelar Prabowo Subianto-Sandiaga Uno secara lengkap. Padahal, gelar lengkap dicantumkan pada pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Merujuk dari video iklan KPU, ditampilkan foto dan nomor urut pasangan calon pilpres 2019. Pasangan nomor urut 01 yakni calon presiden Ir. H. Joko Widodo-calon wakil presiden Prof.Dr.(H.C) KH. Ma'ruf Amin.
Sementara pasangan nomor urut 02 ditulis calon presiden H. Prabowo Subianto - calon wakil presiden H. Sandiaga Salahuddin Uno.
"Kok Gelar Pak Sandi Uno cuma (H) doang? Ada apa ini KPU? Kasihan kan Gelar S1, S2 nya di Luar negeri nya ga di tulis," tulis akun Wira Abdul Fatah dalam kolom komentar.
Pernyataan keberatan juga ditunjukkan akun bernama Fairmansyah Syahgiar.
"Gelar Akademis Joko Amin ditulis. Tapi kenapa Gelar Akademis paslon 02 Prabowo Sandiaga tidak ditulis? Ada apa dengan KPU RI?" tuturnya di kolom komentar. (bmw/gil)
https://ift.tt/2EC2mBY
December 17, 2018 at 07:47PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2EC2mBY
via IFTTT
No comments:
Post a Comment