Meski demikian, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso belum bisa memastikan waktu opsi itu akan diputuskan. Sebab, Bulog dan kementerian teknis perlu melihat lebih dulu dampak dari banjir Sulsel.
"Nanti kami perhitungkan kemungkinan gagal seperti apa. Kalau sampai gagal panen, ada kemungkinan kami impor. Namun, kalau tidak ya kami tidak perlu impor," ujarnya di Istana Negara, Kamis (24/1).
Sebelumnya, ia memperkirakan produksi beras nasional bisa mencapai 1,8 juta ton sampai Juli 2019, termasuk dari hasil panen periode Februari-Maret nanti.
Beberapa waktu lalu, Buwas pernah menyampaikan keyakinannya bahwa pemerintah tidak akan impor beras sampai pertengahan tahun ini. Dimintai tanggapan terkait konsistensi kebijakannya, Buwas enggan berkomentar.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat setidaknya ada 11.433 hektare sawah yang terendam banjir Sulsel. Lalu, sembilan jembatan dan dua pasar rusak.
Sementara itu, jumlah korban meninggal mencapai 30 orang sampai Kamis (24/1) pukul 14.00.
"25 orang hilang dan 47 orang lainnya mengalami luka-luka. Sementara itu tercatat 3.321 orang mengungsi," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Sutopo merinci, korban jiwa diketahui tersebar dari sejumlah daerah terdampak. Di Kabupaten Gowa, 16 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara itu dari Kabupaten Jeneponto tercatat 10 orang tewas. Sementara itu empat orang korban tewas lainnya berasal dari Kabupaten Maros.
Selain korban jiwa dan luka-luka, tercatat 76 unit rumah juga dinyatakan rusak. Dari 76 unit tersebut 32 di antaranya hanyut, 25 unit rusak berat, dua unit rusak sedang, 12 unit rusak ringan dan lima unit lainnya tertimbun.
"Sedangkan, sebanyak 2.694 unit rumah masih dinyatakan terendam," imbuhnya. (uli/lav)
http://bit.ly/2WfpnA8
January 25, 2019 at 03:51AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2WfpnA8
via IFTTT
No comments:
Post a Comment