"Ada salah pengertian di masyarakat, diskon tidak dipotong dari pengemudi. Diskonnya adalah untuk penumpang. Tapi pengemudi memperoleh yang utuhnya, masuk ke dalam dompet digital mereka," kata Ridzki usai acara Memorandum of Understanding (MoU) antara Grab dengan Warung Pintar di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (24/1).
Lebih lanjut Ridzki mengatakan mitra pengemudi akan tetap mendapatkan harga utuh sebelum dipotong diskon. Sementara selisih nominal antara harga yang dibayar konsumen dengan harga normal akan dibayarkan oleh Grab dan dikirim ke dompet digital pengemudi.
Terkait tarif ojek online yang dianggap murah, Ridzki mengakui membutuhkan tarif murah untuk menjaga agar konsumen tetap menggunakan Grab."Kadang-kadang tarif yang murah dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitasnya dan membuat masyarakat terus menjadi pelanggan," tutur Ridzki.
Oleh karena itu Ridzki mengatakan pihaknya fokus untuk meningkatkan pendapatan. Tarif perjalanan hanyalah salah satu komponen pendapatan mitra.
"Saya kira untuk tarif, ada beberapa hal yang penting adalah pendapatannya pengemudi. Jadi tarif itu hanya salah satu komponen yang penting fokus berapa besar pendapatannya," ujar Ridzki.Berbagai program telah disediakan Grab untuk meningkatkan pendapatan mitra misalnya, membuat kendaraannya menjadi iklan berjalan, uang insentif, hingga fitur heat map.
Menurut Ridzki, berdasarkan survei internal Grab, rata-rata mitra pengemudi mereka mendapatkan pendapatan senilai Upah Minimum Regional dengan jam kerja delapan jam. (jnp/eks)
http://bit.ly/2RLZhGj
January 25, 2019 at 02:00AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2RLZhGj
via IFTTT
No comments:
Post a Comment