Pages

Thursday, January 24, 2019

Menteri LHK Waspadai Potensi Karhutla di Empat Provinsi

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan pihaknya mewaspadai empat daerah yang berpotensi terus terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Empat daerah itu adalah Riau, Jambi, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.

Pada periode 1-21 Januari terjadi 15 kali kejadian karhutla di empat provinsi itu. Sementara titik panas (hotspot) yang terdeteksi pada awal tahun ini sekitar 41 di titik empat daerah tersebut.

"Itu lebih tinggi daripada hotspot 2018 pada periode yang sama. Jadi kita tetap harus waspada," kata Siti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/1).

Menurut Siti, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan agar pencegahan karhutla terus ditingkatkan. Siti menyatakan bahwa pihaknya akan semakin mengintensifkan patroli di wilayah berpotensi kebakaran hutan dan lahan.

"Satgas diaktifkan kembali. Posisi siaga darurat harus diangkat. Kemudian monitoring dan analisis hotspot tetap harus dilakukan. Personil disiagakan," ujarnya.

"Jadi yang paling penting sebetulnya metodenya. Kalau ada api dimatiin. Jadi, sistem itu yang harus dikerjakan dengan baik," kata Siti menambahkan.

Di sisi lain, kata Siti, salah satu langkah penting yang mesti dilakukan pemerintah adalah mendampingi para petani yang ingin membuka lahan baru. Menurutnya, pemerintah harus memberikan edukasi bagaimana cara membuka lahan tanpa harus membakar.

"Didampingi BRG [Badan Restorasi Gambut] sudah punya latihan-latihan dan pendampingan di masyarakat dan itu mungkin harus di skill up, ditingkatkan dan disebarkan," tuturnya.

Selain soal kebakaran hutan dan lahan, kata Siti, dirinya bersama Kepala BRG Nazir Foead juga melaporkan pemulihan area gambut sekitar puluhan ribu hektare. Siti menyatakan bahwa pihaknya bersama BRG memperbaiki sistem monitoring ketinggian air di lahan gambut.

"Tapi memang di lapangan masih dirasakan untuk pemadaman sumber airnya masih berat," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM Wiranto mengklaim ketiadaan komplain dari pihak luar negeri sebagai bukti keberhasilan menekan kebakaran hutan dan lahan.

"Tidak seperti tahun-tahun yang dulu, kita selalu diprotes luar negeri seakan-akan kita mengekspor asap. Tapi beberapa tahun ini kan sudah tidak ada lagi komplain dari mereka, artinya kita sudah berhasil menekan kebakaran hutan dan lahan," tutur Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (23/1).

Wiranto menyatakan pemerintah telah mengoptimalkan kegiatan terkait antisipasi kebakaran hutan dan lahan, yakni pembuatan embung, kanal, sumur-sumur bor, dan menyiagakan pasukan untuk mengatasi kebakaran tersebut.

Terkait dengan regulasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan, Direktorat Jenderal Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menerbitkan Per-MenLHK Nomor P.32/MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2 016 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.

Pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang disebut Dalkarhutla ini meliputi kegiatan pengorganisasian, pengelolaaan sumberdaya manusia dan sarana prasarana serta operasional pencegahan, pemadaman, penanganan pasca kebakaran, dukungan evakuasi dan penyelamatan, dan dukungan manajemen pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

(fra/arh)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2HwK0Va
January 25, 2019 at 02:20AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2HwK0Va
via IFTTT

No comments:

Post a Comment