Pages

Thursday, January 24, 2019

Pemerintahan Tutup, Trump Batal Pidato Kenegaraan

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membatalkan pidato kenegaraan tahunan di depan Kongres karena penutupan pemerintahan masih berlanjut.

"Seiring dengan penutupan pemerintah yang masih berlangsung, Ketua Dewan Perwakilan AS Nancy Pelosi meminta saya menyatakan pidato kenegaraan. Saya setuju," kicau Trump melalui Twitter-nya pada Rabu (23/1).

"Dia (Nancy) kemudian berubah pikiran karena penutupan pemerintah, menyarankan menunda pidato tahunan Ini hak prerogatifnya. Saya akan melakukannya ketika penutupan pemerintah berakhir."

Berdasarkan tradisi, setiap tahun presiden AS harus menyampailkan pidato tahunan di depan seluruh kabinet serta anggota Kongres di gedung Capitol. Pidato tersebut disampaikan presiden di ruang Dewan Perwakilan sebelum bersidang dengan Kongres.

Dalam kicauan itu, Trump mengatakan dia juga tidak berusaha mencari lokasi alternatif untuk menyampaikan pidatonya. Pernyataan itu diutarakan Trump setelah Pelosi melarangnya menyampaikan pidato di Capitol ketika penutupan pemerintah masih berlangsung.

"Tidak ada yang dapat menyaingi sejarah, tradisi, dan pentingnya gedung Kongres (Capitol)," ucap Trump setelah Pelosi melarangnya berpidato di gedung tersebut selama pemerintah masih tutup.

Dikutip AFP, Trump juga telah menulis surat kepada Pelosi mengenai kekecewaan akibat penundaan pidato tahunannya.

"Sangat menyedihkan bagi negara kita jika pidato tahunan tidak disampaikan tepat waktu sesuai jadwal, dan yang paling penting, di lokasi yang diharuskan!"

Meski mendapat tekanan Trump, Pelosi, politikus Partai Demokrat, tetap berkeras bahwa Dewan Perwakilan tidak akan membiarkan orang nomor satu di AS itu untuk berpidato sebelum pemerintah buka.

Cekcok antara Trump dan Pelosi ini terjadi ketika Senat dijadwalkan menggelar dua pemungutan suara hari ini guna mengakhiri penutupan pemerintah yang telah berlangsung sebulan, terlama dalam sejarah.

[Gambas:Video CNN]

Pemungutan suara hari ini diprediksi tak akan mengakhiri penutupan pemerintah lantaran Partai Demokrat dan Partai Republik sama-sama ngotot terkait usulan mereka sehingga masing-masing kubu tak bakal dapat meraih cukup dukungan, yaitu minimal 60 suara.

Dari kubu Republik, para senator mendukung pembiayaan tembok perbatasan di sepanjang perbatasan AS dengan Meksiko yang diajukan oleh Trump untuk membendung arus imigran ilegal, lalu membuka pemerintahan.

Sementara itu, dari Demokrat, para senator menekankan pemerintahan harus dibuka terlebih dahulu baru Senat bisa merundingkan pembiayaan pembangunan tembok.

Partai Republik membutuhkan tujuh suara dari senator Demokrat jika ingin meloloskan legislasi gagasan mereka, dan Demokrat harus meyakinkan 13 senator Republik untuk memenangkan regulasi mereka. (rds/has)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2RclHvh
January 25, 2019 at 02:41AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2RclHvh
via IFTTT

No comments:

Post a Comment