"Kunci kualitas air di DKI Jakarta adalah air sungai Citarum," Ujar Anies, BPK RI, Senin (18/2/2019)
Anies mengatakan pengelolaan sungai Citarum memiliki dampak yang positif. Sebab dapat meningkatkan kualitas air sungai ini menjadi lebih baik. Tentunya dampak tersebut juga bakal meningkatkan ketersediaan air bersih di DKI Jakarta.
Lebih jauh Anies mengatakan ketersediaan air bersih di Jakarta sejauh ini sangat minim. Sebanyak 40 persen warga Jakarta belum mendapatkan akses air bersih. Hal ini disebabkan karena pasokan air yang berasal dari Citarum sudah semakin tercemar.
"Sejauh ini di Jakarta baru 59,7 persen warga yang terjangkau dengan pipa air bersih. Ini PR tersendiri karena masih ada 40 persen lebih yang belum," ujar dia.
"Karena itulah mengapa kita harus memastikan dua hal, satu yang 60 persen ini yang sudah ada itu kuantitasnya tidak menurun, yang kedua itu kualitasnya meningkat," Ujar AniesAnies melihat, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki ketersediaan air bersih ini, di antaranya mengembalikan desain awal Citarum Barat, meninggikan beberapa jembatan di area Citarum Barat, serta perbaikan pengelolaan air bahkan mengambil alih pengelolaan dari swasta.
"Kita ambil alih pengelolaan air ada empat aspek air baku, pengolahan, distribusi, dan aspek pelayanan. Kami butuh dukung BPK untuk hal ini (audit)," kata Anies.
Untuk itu, Anies memberi instruksi kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan menyiapkan proses pengambilalihan pengolahan air dari swasta.
"Jadi nanti hubungannya business to business dari PDAM ke swasta. Kami pemerintah melalui PMD akan berkonsultasi dengan BPK untuk melakukan audit. Terhitung sebulan dari minggu lalu kami akan segera lakukan kesepakatan terkait hal itu detailnya nanti sambil berlanjut," tutup Anies.
(sas/osc)http://bit.ly/2Xav1En
February 19, 2019 at 03:39AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Xav1En
via IFTTT
No comments:
Post a Comment