Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.055 per dolar AS, atau melemah dibanding kemarin di posisi Rp14.119 per dolar AS.
Sore hari ini, sebagian mata uang Asia terlihat menguat terhadap dolar AS. Yuan China menguat 0,51 persen, won Korea Selatan dan Peso Filipina juga masing-masing menguat 0,41 persen dan 0,39 persen.
Penguatan juga dialami rupee India yang menguat 0,27 persen dan ringgit Malaysia 0,23 persen. Kemudian, baht Thailand dan dolar Singapura sebesar 0,21 persen dan 0,04 persen.
Sementara beberapa mata uang Asia yang lain melemah, seperti dolar Hong Kong sebesar 0,01 persen dan yen Jepang sebesar 0,17 persen. Pelemahan juga dialami mata uang negara maju, seperti euro sebesar 0,01 persen, poundsterling Inggris 0,29 persen dan Australia 0,16 persen.
Analis Monex Investindo Faisyal menuturkan penguatan rupiah hari ini terjadi karena dolar masih menunjukkan tren pelemahan. Ia menyebut ada optimisme dari negosiasi perang dagang antara AS dan China di Washington DC dan potensi pernyataan dovish oleh Bank Sentral AS The Fed yang akan dirilis pada malam hari nanti.
"Lalu sentimen positif juga muncul dari harga minyak yang diperkirakan melandai, karena Energy Information Administration AS merilis ada kemungkinan produksi minyak akan menanjak," katanya kepada CNNIndonesia, Rabu (20/2).
Ia mengatakan sentimen tersebut cukup memberi angin segar pada rupiah. (glh/agt)
https://ift.tt/2GzWvOu
February 20, 2019 at 11:41PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2GzWvOu
via IFTTT
No comments:
Post a Comment