Dilansir dari Reuters, Trump dalam pidatonya pekan lalu mengatakan ia siap bekerja dengan para pembuat undang-undang untuk memberikan investasi infrastruktur yang baru. Termasuk investasi untuk masa depan industri-industri mutakhir yang ia sebut sebagai kebutuhan.
Di bawah American AI Initiative, Trump mengarahkan seluruh lembaga di pemerintahannya untuk memprioritaskan investasi AI dalam bidang penelitian dan pengembangan.
Selain itu, meningkatkan akses data dan model untuk penelitian tersebut serta mempersiapkan pegawai untuk beradaptasi dengan era AI.
Diketahui, pemerintah AS menyatakan tak ada dana khusus dalam pengembangan inisiatif ini, namun Gedung Putih menginginkan sebuah laporan terkait pengeluaran sesaat setelah melakukan penelitian dan pengembangan.
"Penting untuk menciptakan industri masa depan, seperti mobil otonom, robot industri, algoritma untuk diagnosis dan masih banyak lagi," ujar perwakilan Gedung Putih.
Mengutip dari Wired, seorang Profesor bidang Hukum Universitas Washington, Ryan Calo mengatakan ia merasa senang Gedung Putih menanggapi dengan serius AI atau kecerdasan buatan ini serta dampak yang ditimbulkannya.
"Apakah mereka cukup sadar akan dampak sosialnya dan bagaimana cara mengatasi masalah yang ditimbulkannya. Itu yang harus diperhatikan," kata Calo.
Selain itu, Calo ingin melihat tindakan selanjutnya dari Gedung Putih soal pengadaan sistem AI khususnya di bidang peradilan pidana. Dia mengatakan pemerintah AS dapat melindungi kebebasan sipil dan menetapkan model untuk sebuah industri dengan mengharuskan algoritma AI diuji secara bias untuk audit eksternal. (din/age)
http://bit.ly/2I7Gl0r
February 12, 2019 at 10:34PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2I7Gl0r
via IFTTT
No comments:
Post a Comment