"Lalu dia (Fir'aun) juga punya ulama, ustaz yang gampang dibeli untuk kemudian bisa mnegeluarkan dalil dalil yang pro kekuasaan, yaitu namanya Bal'am. Itu juga terjadi sekarang ini," tutur Hanafi dalam diskusi di Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta, Selasa (19/2).
Menurut Hanafi, pemandangan semacam itu mirip dengan kondisi di Indonesia saat ini. Dia bahkan menyebut kini ada ulama yang gemar menjual sisi spiritual kandidat pemimpin bangsa demi memperoleh persepsi positif di masyarakat.
"Ada ulama, ustaz yang kemudian menjual dalil-dalil, menjual cerita spiritual seorang kandidiat, untuk kemudian mendorong menjadi tim sukses. Kemudian ayat Allah menjadi sangat begitu murah," kata Hanafi.
Hanafi tidak menyebut nama ulama yang dimaksud secara gamblang. Putra Amien Rais itu seolah hanya menyindir, namun menggunakan diksi yang tajam.Hanafi mengatakan ada kemiripan lain antara era kepemimpinan Fir'aun dengan kondisi di Indonesia saat ini. Fir'aun dahulu juga memiliki kaki tangan seorang teknokrat dari kalangan profesional. Dia adalah sosok yang cerdas.
Akan tetapi, pada akhirnya teknokrat itu tunduk kepada Fir'aun karena kekangan yang diberlakukan terhadapnya.
"Dan juga ada semacam sosok, semacam Haman, teknokrat. Berangkat dari kelompook profesional. Tapi karena diintimdasi, diikat dengan insentif dan sebagainya, kemudian ikut mendukung kekuasaan zalim itu," tutur Hanafi.
Hanafi juga menyebut dewasa ini ada sosok konglomerat yang sama di era Fir'aun. Konglomerat itu adalah bagian dari penguasa dan memiliki tanah yang luar biasa banyak. Namun, konglomerat tersebut tetap merasa dirinya bersih."Padahal mungkin selama ini sudah menguasai aset bangsa ini, dan kemudian seolah-olah tidak merasa bersalah," kata Hanafi.
Itu semua dijelaskan Hanafi untuk menopang anggapannya bahwa politik diatur dalam ajaran agama Islam. Hanafi menganggap berpolitik dengan berkiblat kepada ajaran Islam adalah hal yang tidak keliru.
Alasannya, karena Islam memang mengajarkan itu. Salah satunya adalah tentang era kepemimpinan Fir'aun yang zalim di masa silam.
"Sekarang ini platform yang satu-satunya bisa memberi saluran perlawanan adalah Islam atau agama," tutur Hanafi. (osc)
http://bit.ly/2GxSGt8
February 19, 2019 at 10:02PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2GxSGt8
via IFTTT
No comments:
Post a Comment