Dokter spesialis bedah digestif RSHS, dr. Reno Rudiman mengatakan persiapan operasi dilakukan sejak Senin (18/2) pagi pada pukul 08.00 WIB.
Tindakan operasi pengecilan lambung pada Sunarti dilakukan di ruang operasi lantai tiga Instalasi Bedah Sentral COT.
"Tadi pagi jam 8 telah kami lakukan operasi terhadap Ibu Sunarti. Pada waktu memulai kita lakukan pemeriksaan-pemeriksaan dahulu," kata Reno.
Ia menjelaskan, pemeriksaan tersebut berlangsung di telinga hidung tenggorokan (THT) pasien untuk mengetahui penyebab keluhan sesak napas.
"Diperiksa oleh dr. Sinta sebagai spesialis THT. Dia memeriksa keadaan tenggorokan sehubungan dengan ibu Sunarti ini ada masalah dalam hal pernapasannya," kata Reno.
Hasil pemeriksaan THT menunjukkan ada gangguan penyempitan pernapasan akibat obesitas pada Sunarti. Namun, masalah tersebut dinilai tak menghalangi tindakan operasi.
"Tujuannya apakah cukup sehat untuk dilakukan operasi," katanya.
Hasilnya, diketahui terdapat efek samping akibat obat-obatan yang selama ini biasa dikonsumsi pasien. Namun, dokter memutuskan bahwa efek samping tersebut juga tidak akan mengganggu operasi.
"Kami merasa aman untuk dilanjutkan ke operasi," katanya.
Selanjutnya, kata Reno, operasi berlangsung selama 2 jam 15 menit.
Pemotongan lambung dilakukan hingga tinggal 1/3 bagian dari ukuran lambung sebelumnya. Kondisi pasien Sunarti pasca-bedah pun dalam keadaan baik.
Reno mengatakan tujuan operasi pengecilan lambung adalah untuk mengurangi volume atau kapasitasnya. Sehingga jumlah makanan yang dikonsumsi nantinya dapat sangat berkurang.
Selain itu, sensor lapar pada lambung juga ikut terbuang ketika pemotongan dilakukan.
Sebelumnya, Sunarti menjalani perawatan efektif di RSHS sejak Jumat (1/2). Perawatan dilakukan sebagai persiapan operasi pemotongan lambung pada pasien dengan bobot 148 kilogram itu.
http://bit.ly/2IngH7W
February 19, 2019 at 06:31AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2IngH7W
via IFTTT
No comments:
Post a Comment