Pages

Friday, February 1, 2019

Pemerintah Tawarkan Sukuk Tabungan dengan Bunga 8,15 Persen

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Keuangan menawarkan instrumen investasi sukuk tabungan seri ST003 pada 1-20 Februari 2019 dengan imbal hasil (yield) sebesar 8,15 persen. Investor bisa membeli dengan minimal nominal pemesanan senilai Rp1 juta hingga maksimal Rp3 miliar.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan imbal hasil ditetapkan secara mengambang dengan batas minimal (floating with floor).

Penawaran dilakukan sesuai tingkat bunga acuan yang diatur oleh Bank Indonesia (BI) saat ini sebesar 6 persen ditambah 2,15 persen. Dengan imbal hasil bersifat mengambang, ketika bunga acuan BI turun di bawah 6 persen, maka imbal hasil yang didapat tetap 8,15 persen. Sedangkan ketika bunga acuan bank sentral nasional meningkat, maka imbal hasil yang diterima pemilik instrumen akan dievaluasi setiap tiga bulan.


"Ini imbal hasil yang menarik sekali," ucapnya saat penawaran perdana ST003 di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/2).

Lebih lanjut ia mengatakan instrumen investasi ini tak hanya menarik dari sisi imbal hasil, namun juga cocok untuk masyarakat yang baru menjajal produk investasi, khususnya para generasi muda atau milenial.

Sebab, nominal minimal kepemilikan cukup terjangkau dan bertenor jangka pendek hanya dua tahun. Selain itu, sukuk tabungan ini bisa dibeli secara online, ada fasilitas pencairan awal (early redemption), berskema syariah, dan dijamin negara.


"Investasi ini penting. Mungkin hasilnya baru muncul di kemudian hari, tapi perlu dilakukan sekarang agar ada jarak untuk menyiapkan investasi," ujarnya.

Sukuk tabungan ini ditawarkan mulai 1 Februari hingga 20 Februari 2019. Masyarakat yang ingin memiliki ST003 bisa mendapatkannya di beberapa agen penjualan sukuk yang ditunjuk pemerintah, mulai dari bank hingga perusahaan teknologi di bidang jasa keuangan (financial technology/fintech).

Misalnya, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT BRI Syariah, PT Bank Mandiri Syariah, dan PT Bank Permata Tbk.


Kemudian, bisa juga melalui PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT Star Mercato Capitale melalui portal TanamDuit, PT Investree Radhika Jaya, Mitrausaha Indonesia Group atau Modalku, dan PT Bareksa Portal Investasi.

Tak hanya bisa berinvestasi, Luky menyatakan masyarakat yang memiliki instrumen ST003 nantinya juga bisa berkontribusi untuk membangun negeri. Sebab, dana yang terkumpul dari penjualan sukuk tabungan akan masuk ke pos pembiayaan dari utang pemerintah yang selanjutnya digunakan untuk pembangunan. Misalnya, membangun infrastruktur hingga fasilitas pelayanan masyarakat.

Bagi pemerintah, Luky bilang instrumen ini diterbitkan demi memberi pilihan investasi kepada masyarakat, sehingga tercapai pendalaman pasar keuangan. Hal ini membuat pemerintah bisa mendapat sumber pembiayaan surat utang yang berasal dari dalam negeri, khususnya dari kalangan ritel dan milenial.


Sebab, partisipasi milenial merupakan hal yang potensial bagi negara. Berdasarkan data Kemenkeu, jumlah partisipasi milenial rupanya cukup besar pada instrumen investasi berseri SBR005 yang sebelumnya telah diterbitkan pemerintah, yaitu mencapai 50,6 persen dari total investor SBR005 pemerintah.

"SBR005 kemarin, kami mendapat 17 ribu investor, di mana 50,6 persennya merupakan milenial dengan rentang usia 20-35 tahun," terangnya.

Pada tahun ini, Kemenkeu menargetkan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) secara bruto bisa mencapai Rp 825,7 triliun. Target penerbitan pembiayaan surat utang ini turun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp856,49 triliun.


Atta Halilintar (24), youtuber Tanah Air dengan pengikut hampir 10 juta orang, menilai kehadiran sukuk tabungan dari pemerintah ini bisa menjadi opsi bagi sesama milenial untuk memulai kebiasaan investasi. Sebab, baginya yang terpenting sukuk bisa dibeli secara online, sehingga cocok dengan kalangan milenial yang cukup 'mobile'.

"Milenial perlu mulai investasi, tapi pastinya mau yang tidak ribet dan ini bisa online, cocok banget," katanya pada kesempatan yang sama. (uli/lav)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2HIGw1X
February 01, 2019 at 10:36PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2HIGw1X
via IFTTT

No comments:

Post a Comment