"Kasusnya masih jalan. Kita sudah tahu orangnya (wanita yang merekam video). Inisialnya adalah W," kata Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto, Senin (18/2/2019).
Menurut Agus, wanita itu melarikan diri ke luar negeri. Namun, proses kasus itu akan tetap berjalan. Tidak ada kata damai dalam penanganan perkara tersebut. Sebab, lanjut Agus, video itu sudah menghina institusi Polri.
"Tapi tetap akan kita proses karena kasusnya sudah tahap penyidikan. Yang mewakili hanya pak Kapolri. Jadi, yang bisa suruh saya dan penyidik berhenti, bila mereka berdamai dengan pak Kapolri," katanya.
"Saya nggak tersinggung orang mau ngomong apa, saya enggak peduli. Tapi anggota polisi hampir 450 ribu jumlahnya di seluruh Indonesia. Kalau mau dengan polisi damai, ya dengan pak Kapolri. Karena yang menjadi wakil representasi polisi adalah pak Kapolri," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Sumut, Kombes Pol Ronny Samtama menyebutkan, W sudah dua kali dipanggil oleh penyidik namun tidak kunjung datang.
"Rumahnya juga sudah didatangi setelah panggilan kedua tidak diindahkan. Tapi rumahnya kosong," jelasnya.
Rony mengaku, berdasarkan informasi yang didapatkannya, jika wanita tersebut sudah lari ke luar negeri. Namun pihaknya belum mengetahui keberadaan wanita tersebut.
"Tepatnya ke mana, kita belum tahu. Tapi yang bersangkutan ke luar negeri," katanya.
Dalam video berdurasi 17 detik itu, personel polisi mendapat intimidasi.
Seseorang yang memvideokan penggeledahan itu marah-marah pada dua orang personel kepolisian yang berjaga di rumah Dody. Dia menuding penggeledahan itu berkaitan dengan Pilpres 2019. Sebab keluarganya enggan memilih Paslon Nomor urut 01 Jokowi Ma'ruf -Amin.
"Saya viralkan ini pak, pasti. Alasanya apa kemari ? Alasannya apa nggak jelas ya? Ya, Kami diwajibkan pilih nomor satu, kami nggak mau. Inilah makanya kalian datang kan? pengkhianat," ujar seorang wanita dalam video.
[Gambas:Video CNN] (fnr)
http://bit.ly/2NdKGhE
February 19, 2019 at 03:15AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2NdKGhE
via IFTTT
No comments:
Post a Comment