Di Sumatera, elektabilitas Prabowo-Sandi 44,8 persen, sementara Jokowi-Ma'ruf hanya 37,6 persen. Elektabilitas Prabowo-Sandi melonjak dari sebelumnya tertinggal 37,1 persen pada September 2018.
Di Pulau Kalimantan dan Papua, elektabilitas Prabowo justru menurun. Di Kalimantan, elektabilitas Prabowo merosot dari 34,3 persen menjadi 18,3 persen. Jokowi meningkat dari 45,7 persen menjadi 61,7 persen. Di Papua, Jokowi unggul jauh 86,7 persen dari Prabowo yang hanya 6,7 persen.
Sementara di Pulau Jawa, Sulawesi, dan Kepulauan Nusa Tenggara relatif tak ada perubahan elektabilitas dengan Jokowi masih memimpin atas Prabowo.
Secara nasional elektabilitas Jokowi juga masih unggul dari Prabowo.
Jokowi saat ini punya tingkat keterpilihan 56,1 persen sementara Prabowo 31,7 persen. Elektabilitas ini berbeda dari hasil survei pada September 2017 lalu. Saat ini elektabilitas Jokowi 56,2 persen dan elektabilitas Prabowo 31,3 persen. Artinya ada tren penurunan pada Jokowi dan peningkatan pada Prabowo meski tak signifikan.
"Tren elektabilitas pasangan calon memperlihatkan pasangan Prabowo-Sandiaga naik, Jokowi-Ma'ruf mengalami penurunan. Walaupun Jokowi masih unggul saat ini," kata Direktur Eksekutif CRC Herman Heizer saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Minggu (10/2).
Hasil elektabilitas berdasarkan pulau ini sejalan dengan sebaran demografi berdasarkan suku. Prabowo unggul di kalangan pemilih bersuku Minangkabau yakni 73,1 persen, Aceh 90,5 persen, dan Batak 67,7 persen.
Berdasarkan usia, Jokowi merebut hati pemilih millenial dengan 51,9 persen, sedangkan Prabowo 37,1 persen, dan sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.
Jokowi juga unggul di pemilih emak-emak atau ibu rumah tangga sebesar 54,8 persen. Sebanyak 51,9 pemilih muslim memilih Jokowi dan non-muslim juga memenangkan Jokowi sebanyak 87,1 persen.
Sementara, Prabowo memimpin di kalangan pengusaha yakni 42,9 persen. Prabowo juga unggul dalam pemilih terpelajar atau lulus perguruan tinggi dengan 44 persen suara sedangkan Jokowi 41,8 persen.
Menurut Herman, hasil survei ini tak akan jauh berubah di Pemilihan Presiden April mendatang.
Metode sampling survei ini dilakukan dengan lingkup penelitian merupakan seluruh rakyat Indonesia yang sudah memiliki hak pilih. Jumlah partisipan sebanyak 1.200 responden yang terdistribusi proporsional sesuai jumlah pemilih di 34 provinsi di Indonesia.
Metode penarikan sample adalah multistage random sampling dengan toleransi kesalahan dugaan kurang lebih 2,83 persen pada selang kepercayaan 95 persen.
Pengumpulan data juga dilakukan metode wawancara tatap muda menggunakan kuesioner. Hasil wawancara juga dilakukan quality control secara random sebesar 20 persen dari total responden.
Sebelumnya hasil survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menyebut Prabowo-Sandi juga unggul di Sumatera.
Direktur Utama Puskaptis Husin Yazid mengatakan Jokowi-Ma'ruf hanya menguasai Lampung. Sementara itu, sembilan provinsi lainnya di Pulau Sumatera dikuasai pasangan Prabowo-Sandi.
"Prabowo-Sandi mendapatkan 58,1 persen dan pasangan Jokowi-Ma'ruf 32,7 persen," kata Husin di Hotel Ibis Budget, Menteng, Selasa (29/1).
(ptj/age)
http://bit.ly/2WUfmsp
February 11, 2019 at 01:46AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2WUfmsp
via IFTTT
No comments:
Post a Comment