"Sesuai dengan kebijakan Komite Nobel untuk tidak mengungkap siapa yang mengajukan dan calon penerima selama 50 tahun, saya menolak berkomentar," kata Abe di hadapan parlemen, seperti dilansir Associated Press, Senin (18/2).
Parlemen Jepang memanggil Abe untuk bertanya soal kabar pencalonan Trump sebagai salah satu penerima Nobel Perdamaian. Klaim Trump yang menyatakan Abe mencalonkannya sebagai salah satu penerima Nobel Perdamaian disampaikan pada Jumat pekan lalu.
Trump bahkan menyatakan Abe memberikan salinan surat yang ditujukan kepada Komite Nobel, yang berisi uraian pencalonannya sebagai penerima penghargaan bergengsi itu.
Di dalam rapat badan anggaran majelis rendah parlemen, Abe berkali-kali memuji sikap dan kebijakan Trump. Utamanya soal mencari jalan keluar ketegangan di Semenanjung Korea dan meluluhkan sikap Korea Utara.
"Presiden Trump sangat tanggap dalam menyelesaikan kemelut nuklir dan peluru kendali Korea Utara, dan menggelar pertemuan tingkat tinggi antara AS dan Korea Utara. Saya sangat memuji kepemimpinan Presiden Trump," kata Abe.
Abe menyatakan Trump juga membantu dengan menyampaikan keluhan Jepang soal penculikan warga negara mereka oleh Korea Utara. Menurut dia, Trump membantu memecahkan masalah itu.
Juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga, senada dengan Abe menyatakan mereka sangat menghargai upaya Trump untuk melucuti senjata nuklir Korea Utara.
Tenggat untuk mengajukan calon penerima Nobel Perdamaian berakhir pada 31 Januari lalu. Menurut data yang tercantum di dalam situs Komite Nobel, mereka menerima pendaftaran 304 kelompok dan orang untuk mendapatkan penghargaan itu tahun ini. Mereka terdiri dari 219 orang dan 85 lembaga.
Sikap Abe nampak lazim karena Jepang dan AS melakukan kerja sama pertahanan. Keduanya merupakan sekutu dekat selepas Perang Dunia II. Abe juga pemimpin negara yang bertemu selepas Trump menang dalam pemilihan presiden 2016 silam. (ayp)
http://bit.ly/2trXSGw
February 19, 2019 at 01:13AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2trXSGw
via IFTTT
No comments:
Post a Comment