Pages

Thursday, March 14, 2019

Astra Bidik Cairkan Kredit Rp1,2 Triliun dari GIIAS 2019

Jakarta, CNN Indonesia -- PT Astra International Tbk (ASII) melalui lini bisnis keuangan perusahaan menargetkan menyalurkan pembiayaan pada gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 sebesar Rp1,2 triliun-Rp1,25 triliun. Jumlah tersebut naik tipis dari raihan pembiayaan pada GIIAS 2018 sebesar Rp1,1 triliun.

"Kami targetkan kenaikan pembiayaan antara 10 persen-15 persen," ujar Direktur Astra International sekaligus Director in Charge Astra Financial Suparno Djasmin di kantornya, Kamis (14/3).

Pembiayaan tersebut disalurkan melalui lini perusahaan pembiayaan (multifinance), dan bank, termasuk premi yang dikantongi perusahaan asuransi dari kelompok usaha Astra. Ada enam perusahaan jasa keuangan milik Astra yang bakal berkontribusi dalam GIIAS 2019, yaitu PermataBank, Astra Credit Companies (ACC), Toyota Astra Financial Services (TAF), Asuransi Astra, FIF Group, dan Astra Life.


Sedangkan untuk pembiayaan sepanjang tahun, Suparno bilang ditargetkan meningkat 5 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp80 triliun. Itu berarti, total pendanaan dari lini keuangan ditargetkan mencapai Rp84 triliun.

"Tahun ini sejalan dengan perkembangan atau asumsi dari industri otomotif itu sendiri juga ada perkiraan growth (pertumbuhan) sedikit. Di motor juga ada, nanti kira-kira kami akan sama," katanya.

Selain itu, Suparno bilang pihaknya membuka peluang untuk memanfaatkan fasilitas uang muka atau down payment (DP) nol persen yang telah disediakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun demikian, perseroan bakal menimbang terlebih dahulu profil risiko dari calon nasabah.


Dalam kesempatan yang sama, Project Director GIIAS 2019 Gunawan Salim menuturkan Astra menargetkan bisa meraih 6.000 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) dari gelaran GIIAS 2019. Ia mengakui target itu hanya tumbuh tipis dari raihan tahun lalu sebesar 5.500 SPK.

Menurutnya, kondisi ini dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang belum seutuhnya pulih. Selain itu, sentimen tahun politik membuat masyarakat cenderung menahan konsumsi.


"Berat sekali naik 500 SPK dari tahun lalu. Sekarang otomotif juga pertumbuhannya lagi lesu ditambah dengan tahun politik," jelasnya.

Namun demikian, ia meyakini kondisi ini tidak berlangsung lama. Sebab, masyarakat mulai menilai jika kondisi jelang pesta demokrasi cenderung kondusif, sehingga kembali menumbuhkan minat konsumsinya.

"Start (permulaan) yang pertama memang agak berat. Mudah-mudahan masuk bulan Maret sudah mulai baik. Di minggu pertama ini mulai naik sedikit-sedikit," tukasnya.

[Gambas:Video CNN]

(ulf/bir)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2HkBUho
March 15, 2019 at 02:04AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2HkBUho
via IFTTT

No comments:

Post a Comment