Pages

Tuesday, March 19, 2019

Jumpsuit Emas dan Sisa Kenangan Nike Ardilla di Sudut Bandung

Jakarta, CNN Indonesia -- Mobil Toyota CJ7 berwarna putih dengan plat D 11 LA terparkir di teras rumah di Jalan Aria Timur 1 Nomor 5, Cipamokolan, Rancasari, Bandung. Mobil dan rumah itu merupakan bagian dari kenangan atas Nike Ardilla, musisi legendaris Indonesia yang meninggal di usia muda.

"Mobil ini punya Nike, saya diminta mengurus dari dulu karena dia jarang pakai, dia lebih sering pakai Honda Civic Genio. Sekarang enggak pernah saya pakai, digantung saja buat pajangan museum," kata kakak Nike, Raden Alan Yudi, saat ditemui CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

Alan menjelaskan rumah yang ia tempati saat ini adalah rumah yang ketiga. Kala pindah ke rumah itu, Nike berusia sembilan tahun. Pertama kali, keluarga Nike tinggal di kawasan Kebon Sirih dekat Stasiun Bandung dan yang kedua di dekat Jalan Jenderal Sudirman.

Sejak 1996, satu tahun setelah Nike meninggal, keluarga membangun museum kurang lebih seluas 12x10 meter di lantai dua. Museum bisa diakses menggunakan tangga dekat teras tanpa perlu masuk ke dalam rumah utama.


Di tembok sudut tangga terdapat bingkai dengan ukiran kayu wajah Nike. Alan menyebut pajangan itu merupakan pemberian dari salah satu penggemar. Alan yang menjabat sebagai pengurus museum hafal semua letak dan cerita benda.

Museum itu dibagi menjadi dua ruangan, ruang utama dan ruang replika kamar Nike. Di tengah ruang utama terdapat lemari kaca segi enam yang berisikan sejumlah piala penghargaan. Di atas lemari kaca itu ada patung wajah Nike yang juga pemberian penggemar.

Di setiap sisi dinding ruang utama terpampang berbagai barang dan foto Nike. Pada tembok sebelah kanan dan belakang terdapat pakaian ikonis yang pernah dikenakan oleh Nike. Salah satunya, jumpsuit emas yang ia kenakan saat ulang tahun ke-17.

Raden Alan Yudi merupakan kakak Nike Ardilla yang tinggal di Jalan Aria Timur 1 Nomor 5, Cipamokolan, Rancasari, BandungRaden Alan Yudi merupakan kakak Nike Ardilla yang tinggal di Jalan Aria Timur 1 Nomor 5, Cipamokolan, Rancasari, Bandung. (CNN Indonesia/M Andika Putra)

Persis di bawah jumpsuit tersebut terdapat lima lemari kaca yang menyimpan barang peninggalan Nike yang sudah dikelompokkan, mulai dari aksesoris seperti gelang serta kalung, merchandise Marilyn Monroe milik Nike, album yang pernah dirilis, dan berbagai album kompilasi.

"Kalau baju yang dipajang ini sebenarnya ganti-ganti. Saya biasanya minta masukan dari penggemar, tema baju mau apa. Kami masih menyimpan baju-baju Nike," kata Alan.

Di tembok depan terdapat satu baju dan rok merah yang dipajang bersamaan dengan tas berwarna kuning. Hanya baju ini yang tidak pernah diganti, lantaran baju tersebut dikenakan Nike saat syuting sinetron, hanya satu hari sebelum meninggal .

Kemudian di tembok sebelah kiri terdapat foto Nike yang disusun urut berdasarkan usia. Dari foto saat masih anak-anak sampai satu hari sebelum meninggal terpampang rapi. Terdapat pula penghargaan dalam dan luar negeri yang dibingkai.


Tepat di sudut tembok terdapat pintu kanan mobil Honda Civic Genio. Mobil itu lah kendaraan yang digunakan Nike di momen akhir masa hidupnya. Berdampingan dengan pintu itu, sebuah foto kondisi mobil Nike setelah kecelakaan pada 19 Maret 1995 terpajang.

Pintu mobil tersebut ringsek. Pada beberapa lekukan nampak sudah berkarat. Alan menyebut hanya bagian pintu yang diambil keluarga untuk pajangan di museum.

"Mobil sudah kami lelang pada tahun 1996, saat itu sudah dalam kondisi diperbaiki. Kurang lebih laku sekitar Rp100 jutaan," kata Alan.

Di sebelah kiri pintu mobil itu terdapat pintu ruang kamar replika Nike. Keluarga berusaha membuat kamar itu semirip mungkin dengan kamar asli sang mojang Bandung. Kurang lebih luas replika kamar itu 3 x 11 meter, sedikit lebih kecil dari kamar asli Nike.

Menengok Sisa Kenangan Nike Ardilla di Sudut BandungSisa pintu mobil Honda Civic Genio, kendaraan yang digunakan Nike Ardilla saat kecelakaan. (CNN Indonesia/M Andika Putra)

Dinding kamar lebih banyak dihiasi foto Marilyn Monroe ketimbang foto Nike. Nike memang penggemar pesohor Amerika Serikat itu. Pada meja juga terdapat sejumlah penghargaan dan foto Nike bersama musisi lain, salah satunya foto bersama Melly Goeslaw.

Di dekat pintu kamar terdapat televisi berukuran 40 inci yang dilengkapi pengeras suara. Tepat di atas televisi, terdapat foto kamar asli Nike. Sekilas, tak ada perbedaan dengan kamar replika ini.

"Kalau kasur memang dari dulu tidak ada bawahnya, jadi langsung begini. Semua barang di sini diambil dari kamar Nike. Termasuk boneka-boneka," kata Alan.

Sayang, jumlah boneka itu sudah berkurang sejak replika kamar dibuat pertama kali. Menurut Alan, ada penggemar yang jahil mengambil boneka itu saat berkunjung. Kala itu, Museum Nike Ardilla juga sempat dibobol maling sehingga ada beberapa yang hilang, salah satunya remote televisi.

[Gambas:Youtube]

Selain menjadi tempat kenangan Nike, museum tersebut juga menjadi tempat nongkrong penggemar. Beberapa penggemar biasanya datang untuk bersilaturahmi dengan Alan. Ia sendiri sudah menganggap penggemar Nike sebagai saudara.

Untuk tahun ini, kata Alan, ada penggemar yang mau tahlilan dalam rangka memperingati hari meninggal Nike. Ia berencana tahlilan akan digelar di ruang utama museum.

"Saya tidak masalah kalau mau tahlilan di dalam museum. Paling harus lebih hati-hati saja, supaya tidak ada barang yang hilang, seperti boneka yang jumlahnya menyusut," kata Alan. (adp/end)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2WfLINr
March 19, 2019 at 09:33PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2WfLINr
via IFTTT

No comments:

Post a Comment