Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memutuskan untuk mengeluarkan larangan terbang sementara dan kembali melakukan inspeksi untuk seluruh pesawat jenis Boeing 737 Max 8. Hal ini dilakukan menyusul pesawat jenis tersebut milik maskapai Ethiopian Airlines kembali jatuh.
Managing Director Lion Air Group Daniel Putut Kuncoro mengatakan larangan penggunaan pesawat tersebut tidak berdampak signifikan terhadap operasional.
"Sekarang kami sedang low season, jadi banyak kebetulan kami ada pesawat jenis lain," ujar Daniel di Jakarta, Selasa (12/3).
Nantinya, pesawat jenis Boeing 737-8 Max yang biasanya digunakan untuk tujuan internasional akan diganti oleh pesawat yang sudah disiapkan (standby). Sementara itu, pesawat yang biasanya digunakan untuk tujuan Timur Tengah dan China akan diganti oleh jenis pesawat white body.
Saat ini, Lion Air melakukan investigasi internal terkait pesawat jenis Boeing 737-8 Max usai peristiwa kecelakaan yang terjadi di Ethiopia beberapa waktu lalu. Menurut dia, hal itu benar-benar menjadi pembelajaran bagi maskapai.
Lion Air bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Dirjen Hubud) Kementerian Perhubungan untuk melakukan inspeksi mulai hari ini. Pihaknya juga mengaku menyiapkan seluruh peralatan untuk membantu tim otoritas untuk melakukan pengawasan pesawat yang dioperasikan maskapai.
"Berapa lamanya sangat tergantung pada proses yang ada pada prosedur pemeliharaan kami," ucapnya.
Daniel mengaku pihaknya mendukung langkah pemerintah yang melarang penggunaan pesawat jenis Boeing tersebut.
"Jangan sampai ada satu hal yang paling kecil pun terjadi dengan pesawat, tipe max ini khususnya. Jadi kami support kebijakan dirjen udara untuk meng- grounded, dan langsung semua pesawat max kita istirahatkan," katanya.
[Gambas:Video CNN] (aud/lav)
https://ift.tt/2CgVZRP
March 12, 2019 at 08:48PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2CgVZRP
via IFTTT
No comments:
Post a Comment