Lasmi merupakan pelapor kasus dugaan pengaturan skor di Liga Indonesia. Ia mengaku mendapatkan teror dari banyak pihak sejak melaporkan adanya skandal mafia sepak bola pada akhir tahun lalu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan satgas memiliki kepentingan dengan Lasmi karena yang bersangkutan memegang sejumlah berkas yang bisa digunakan untuk mengusut kasus tersebut."Satgas berkepentingan terhadap saudari Lasmi, satgas menjamin keselamatan dia," kata Dedi di Mabes Polri, Jumat (1/3).
Dedi mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengetahui soal ancaman dan teror kepada Lasmi saat yang bersangkutan pertama kali melaporkan kasus dugaan pengaturan skor tersebut.
"Ketika yang bersangkutan melaporkan ke satgas, dia sudah menyampaikan banyak terima teror," ujarnya.
Lasmi (tengah) bertemu Satgas Anti Mafia Bola pada Rabu (27/2). (CNN Indonesia/Titi Fajriyah)
|
Sebelumnya, Lasmi juga telah diminta melaporkan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) terkait dengan teror yang selama ini ia terima.
Akan tetapi Lasmi tak membeberkan jenis teror seperti apa yang ia terima. Ia hanya mengaku sudah mengadukan hal ini kepada penyidik. Dari sana terjadi kesepakatan agar Lasmi melaporkan teror tersebut kepada LPSK.
Menurut Lasmi, teror yang ia terima mulai berdatangan setelah menjadi narasumber di acara Mata Najwa pada 19 Desember 2018. Ia menduga asal teror itu muncul tak lain berasal dari orang-orang yang tidak suka terkuaknya keberadaan mafia di sepak bola Tanah Air. (dis/jun)https://ift.tt/2EDE61h
March 02, 2019 at 01:44AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2EDE61h
via IFTTT
No comments:
Post a Comment