Kapolsek Badegan AKP Suwoyo menegaskan pihaknya bersama Polser Ponorogo langsung mendatangi sejumlah rumah dan Padepokan Jamaah Tarekat Akmaliyah Ash-Sholihiyah yang merupakan tempat tinggal 52 warga yang hijrah ke Malang tersebut.
"Pagi ini polisi sudah mengecek Padepokan dan sejumlah rumah warga yang sudah dijual dan ditinggal seluruh penghuninya ke Pondok Pesantren di Malang," kata Suwoyo seperti diberitakan CNNIndonesia TV, Kamis (14/3).
Sejauh ini Suwoyo memastikan masyarakat di Desa Watubonang tidak terpengaruh dengan keputusan 52 warga yang hijrah. Padepokan Tarekat yang kemudian diketahui milik Katimun itu juga sudah sepi dan tidak ada satupun warga yang mendatanginya.
"Sejauh ini masyarakat desa tidak terlalu resah. Hanya kita meningkatkan kewaspadaan kalau perkembangan kemudian ada sesuatu yang mencurigakan," kata Suwoyo.
Sementara itu, Kamituwo atau Kepala Dusa Watubonang, Sogi, mengatakan 52 warganya yang hijirah karena takut kiamat itu selama ini rukun hidup berdampingan dengan warga lainnya.
Kendati demikian, Sogi mengaku tidak mengetahui isi kajian Padepokan Tarekat Akmaliyah Ash-Sholihiyah karena memang tertutup. Sogi mengaku tidak mengetahui kabar hijrah massal yang kini sudah viral itu.
"Masih pertanyaan bagi hati saya, dari santrinya yang sekian banyak berangkat enggak ada kabar," kata Sogi.
Adapun Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, menjelaskan sudah membuat tim yang dipimpin oleh Kepala Bakesbang dan beberapa ulama dari Majelils Ulama Indonesia serta sejumlah perangkat desa dan polisi untuk mencegah sejumlah jamaah Tarekat Akmaliyah yang masih tinggal agar tidak ikutan hijrah ke Malang.
"Jadi kita akan dialog dengan sejumlah jamaah Tarekat, muridnya pak Katimun yang masih berada di Ponorogo agar mengurungkan niat menyusul 52 temannya ke Malang," kata Ipong.
Selain itu, Ipong juga mengimbau kepada sisa jamaah Tarekat Akmaliyah agar tidak mengikut 52 jamaah lainnya yang sudah menjual rumah serta harta bendanya untuk hijrah ke Malang.
Sebelumnya 52 warga Desa Watubonang yang merupakan jamaah Tarekat Akmaliyah Ash-Sholihiyah melakukan hijrah dalam dua bulan terakhir ke Malang karena ada isu kiamat. Mereka rela menjual seluruh aset mereka dengan harga murah yakni 10 hingga 30 juta hanya untuk kebutuhan hijrah ke Malang.
(CNN Indonesia TV/DAL)https://ift.tt/2HjoqCI
March 14, 2019 at 09:56PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2HjoqCI
via IFTTT
No comments:
Post a Comment