
"Cita-cita saya sebenarnya ingin order book (luar negeri) bisa mencapai US$1 miliar (Rp14 triliun)," ujar Direktur Operasi III Wika Destiawan Soewardjono usai acara penandatanganan perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor melalui National Interest Account (NIA) antara Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan WIKA di Jakarta, Rabu (27/3).
Destiawan mengungkapkan peluang pasar jasa konstruksi di luar negeri sebenarnya cukup besar. Saat ini, perusahaan tengah merambah pasar di benua Afrika. Salah satunya melalui proyek Pembangunan 3.950 unit rumah bersubsidi (logement) di Aljazair.
Dalam proyek tersebut, perusahaan akan membangun 1.700 unit rumah di Baraki dan El-Harrach wilayah Algier dan 2.250 unit rumah di Ain Defla dan Khemis Miliana di wilayah Bilda.
Selain Aljazair, perusahaan juga mengincar proyek pembangunan rel kereta api bersama PT Inka dan PT Len Industri (Persero) untuk pembangunan proyek rel kereta api sepanjang 1.000 kilometer (km) di sejumlah negara di Afrika Barat seperti Senegal dan Nigeria.
Total nilai proyeknya berkisar Rp40 triliun karena mencakup kegiatan konstruksi, penyediaan sarana dan prasarana, hingga sistem.
"Afrika berpotensi sekali karena jaringan rel di Afrika panjang sekali," ujarnya.
Menurut Destiawan, untuk masuk ke pasar Afrika relatif mudah. Namun, pemerintah setempat tidak memiliki dana likuid sehingga pembayaran dilakukan bertahap.
Konsekuensinya, perusahaan harus menyiasati pembiayaan dengan cara menggandeng Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui program penugasan ekspor khusus atau National Interest Account (NIA).
Melalui NIA, pemerintah memberikan penugasan kepada LPEI untuk menyediakan pembiayaan ekspor atas transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan, tetapi dianggap perlu untuk menunjang program peningkatan ekspor.
Selain itu, perusahaan juga mendapatkan proyek pembangunan jalan dan jembatan di Malaysia, Filipina, Timor Leste dan Dubai. Dalam menjalankan proyek-proyek tersebut, perusahaan menggandeng mitra perusahaan lokal untuk mengurangi risiko.
[Gambas:Video CNN] (sfr/lav)
https://ift.tt/2WqxObe
March 28, 2019 at 03:54AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2WqxObe
via IFTTT
No comments:
Post a Comment