Surat perintah ini terungkap setelah dibuka untuk publik pada Jumat (26/4). Melalui surat tersebut, aparat AS menyatakan bahwa Chang dicari oleh aparat Spanyol atas kasus penyerbuan pada 22 Februari lalu.
Dalam surat perintah tersebut, Chang disebut bekerja sama dengan enam orang lainnya untuk melakukan penyerbuan ke gedung kedutaan.
Modus penyerbuan ini bermula dengan Chang berpura-pura menjadi pebisnis yang berkunjung ke kedutaan.
Ketujuh orang itu lantas kabur dengan membawa peralatan komputer dan telepon genggam yang dirampok dari gedung kedutaan.
Sekembalinya ke AS beberapa hari kemudian, Chang menyerahkan barang curian itu ke kantor Biro Investigasi Federal (FBI) di New York.
Pengacara Chang sendiri membantah semua tudingan tersebut. Ia menolak penangkapan kliennya karena hanya didasari "pernyataan tak bisa dipercaya dari saksi dari pemerintahan Korea Utara."
Namun, Kementerian Luar Negeri Korut tetap mempertahankan tuduhannya. Mereka bahkan menyebut penyerbuan tersebut sebagai "serangan teror" dan menyebut bahwa FBI sebenarnya merupakan dalang di balik penyerbuan ini.
Spanyol menjatuhkan dakwaan serupa atas Christopher Philip Ahn, mantan anggota Marinir AS yang juga diduga terlibat dalam penyerbuan tersebut. Ia sudah ditahan di Los Angeles pada 18 April lalu.
Otoritas Spanyol menyebut Ahn tergabung dalam kelompok bernama Cheolima Civil Defense yang berupaya menggulingkan pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un.
Kelompok yang juga dikenal dengan nama Free Joseon itu membantah melakukan penyerbuan ke kedutaan. Mereka mengklaim anggotanya diundang masuk ke dalam. (has)
http://bit.ly/2V5lq4o
April 27, 2019 at 10:20PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2V5lq4o
via IFTTT
No comments:
Post a Comment