Penelitian yang dilakukan oleh Australia Institute of Tropical Health and Medicine ini menemukan bahwa kandungan minyak dalam ikan mampu menurunkan risiko asma atau gejala seperti asma sebesar 62 persen.
"Kami menemukan bahwa beberapa jenis n-3 [dari minyak laut] secara signifikan terkait dengan penurunan risiko asma hingga 62 persen," ujar penulis studi, Profesor Andreas Lopata, mengutip Science Daily.
Penemuan itu, kata Lopta, memberikan bukti bahwa n-3 memberikan perlindungan yang signifikan untuk tubuh. "Manfaat dari konsumsi ikan dan makanan laut lebih besar daripada potensi risikonya," kata Lopata.
Dalam penelitiannya, Lopata menguji 642 pekerja pabrik pengolahan ikan di sebuah desa kecil di Afrika Selatan. Desa nelayan dipilih lantaran memiliki populasi konsumsi ikan yang tinggi."Dengan begitu kemungkinan minyak ikan dan makanan laut lainnya akan menjadi sumber utama mereka," kata Lopata.
Asma merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi perhatian. Penyakit kronis ini terjadi pada saluran udara paru-paru yang ditandai dengan serangan sesak napas.
"Kejadian asma hampir dua kali lipat dalam 30 tahun terakhir," kata Lopata. Sekitar setengah dari pasien tak mendapatkan manfaat dari obat yang tersedia. Hal itu mendorong minat yang semakin besar terhadap pengobatan non-medis.
Sekitar 235 juta orang di dunia mengidap asma. Di Indonesia tercatat 2 juta kasus asma setiap tahunnya.
[Gambas:Video CNN] (asr/asr)
http://bit.ly/2VrEHZK
April 05, 2019 at 11:38PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2VrEHZK
via IFTTT
No comments:
Post a Comment