"PAN, Partai Demokrat, PKS kita semua masih kumpul bareng," kata Fadli saat ditemui wartawan di markas Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Ragunan, Jakarta Selatan, Minggu (28/4).
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu tak memusingkan anggapan yang menyebut kubu Joko Widodo ingin 'menggerogoti' koalisinya. Fadli mengatakan seluruh anggota koalisi tetap tertib menunggu keputusan final penghitungan suara.
Ia juga optimistis Prabowo dan Sandiaga bakal memenangi Pemilu untuk bisa melenggang ke Istana untuk periode 2019-2024.
"Kami semua masih menunggu hasil dan kami harapkan kecurangan ini bisa dihentikan. Kami semua masih menunggu hasil," ucapnya.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), memberi instruksi agar kader partai mengantisipasi ketegangan politik usai Pemilu 2019.
Tidak lama setelahnya, ada kabar tentang kemungkinan PAN bakal meninggalkan koalisi dari kubu Prabowo. Isu tersebut sempat disampaikan Wakil Ketua Umum PAN, Bara Hasibuan.
Bara mengaku pembahasan arah koalisi akan dilakukan partainya itu.
Tidak hanya itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo- Ma'ruf Amin juga membuka kesempatan kepada PAN untuk bergabung ke dalam koalisinya. Namun hal tersebut bakal dibahas TKN usai penetapan presiden.
Pada pemilu 2014 PAN juga melakukan manuver yang nyaris sama yakni menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi, sementara dalam proses pemilihan berada pada kubu Prabowo dan Hatta Rajasa.
Menanggapi kabar tersebut, Fadli enggan berspekulasi terkait potensi perpecahan koalisi partai pendukung Prabowo jika dalam pengumuman pada 22 Mei 2019 dinyatakan kalah.
"Ya kami lihat, kami tidak mau berspekulasi. Kan semua tergantung partai politiknya. Pokoknya saya kira sejauh ini tidak ada masalah," kata Fadli Zon.
[Gambas:Video CNN] (ryh/agr)
http://bit.ly/2GC7Wmq
April 28, 2019 at 10:34PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2GC7Wmq
via IFTTT
No comments:
Post a Comment