Data yang dikantonginya menyebut jumlah penduduk di Pulau Jawa mencapai 57 persen dari total populasi di Indonesia. Sedangkan jumlah penduduk di Pulau Sumatera tembus 21 persen.
Padahal, jumlah penduduk di Pulau Kalimantan cuma sekitar 6 persen, Sulawesi 7 persen, dan Maluku serta Papua hanya tiga persen.
"Di Kalimantan 6 persen, nah ini masih 6 persen, baru 6 persen. Pertanyaannya, apakah di Jawa mau ditambah? Sudah 57 persen. Ada yang 6 persen, 7 persen, dan 3 persen," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (29/4).
Sinyal dari Jokowi ini sekaligus mengubur dua alternatif kota yang sempat disebut-sebut akan menjadi calon ibu kota baru. Yakni, di sekitaran Monas, Jakarta, atau di kota-kota sekitar Jakarta, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro menyebut tiga alternatif dipertimbangkan untuk pemindahan ibu kota.
Pertama, distrik khusus di kawasan Monas, Jakarta. Kedua, kota-kota di sekitar Jakarta, seperti Bodetabek. Ketiga, dipindahkan ke luar Pulau Jawa.
"Kalau masih berpikir tiga alternatif tadi, saya sih alternatif satu dan dua sudah tidak," tegas mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi mempertimbangkan beberapa alasan lain agar ibu kota baru berada di luar Pulau Jawa, karena pertama, tingkat kemacetan yang sudah cukup kronis. Bahkan, kemacetan tersebut tidak hanya berkutat di Jakarta, namun juga menyebar di beberapa titik di Pulau Jawa.
"Pemandangan kemacetan sudah kita lihat, utamanya di sejumlah titik di Pantura (Pantai Utara) Pulau Jawa," katanya.
Kedua, ada degradasi sosial yang cukup tajam di Jakarta sebagai pusat pemerintah dan bisnis sekaligus. Ketiga, tingkat pencemaran yang cukup tinggi di Pulau Jawa.
"Ada pencemaran yang berat juga dan ini di Pulau Jawa, sungai-sungai di Pulau Jawa merupakan 10 sungai yang paling tercemar di dunia," tandasnya.
[Gambas:Video CNN] (uli/bir)
http://bit.ly/2vpyceJ
April 29, 2019 at 10:30PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2vpyceJ
via IFTTT
No comments:
Post a Comment