Namun, Moeldoko belum bisa memastikan skema operasi apa yang akan diterapkan oleh Kemenhub. "Nanti akan ada jadwalnya dan diumumkan, sehingga semua aware dengan situasi yang dihadapi," ucap Moeldoko di kantornya, Jumat (26/4).
Kendati begitu, sebenarnya ada beberapa skema operasi yang sempat dipertimbangkan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sempat mempertimbangkan skema satu jalur (one way). Skema operasi itu mungkin diberlakukan pada jam-jam puncak arus mudik.
Meski, belum diketahui perkiraan waktu operasi satu arah itu. "Nanti ada jadwalnya, seperti di Puncak, sehingga masyarakat tahu mana jam buka, mana jam tutup misalnya," imbuh Moeldoko.
Selain opsi satu jalur, Korlantas Polri sempat melempar wacana skema operasi ganjil-genap nomor plat kendaraan masyarakat di tol tersebut. Namun, belum ada kepastian terkait skema operasi mana yang akan benar-benar dijalankan.
Lebih lanjut, Moeldoko melihat Tol Jakarta-Cikampek perlu diantisipasi karena merupakan pintu masuk dan pintu keluar utama bagi pemudik yang berasal dari DKI Jakarta menuju ke daerah-daerah lain bagi para pemudik dari seluruh penjuru ibu kota.
"Maka kalau tidak di-manage (dikelola) dari sekarang, akan terjadi kemacetan yang sangat luar biasa. Makanya kami sudah mulai menata saat ini," ungkapnya.
Tak hanya itu, PT Jasa Marga (Persero) Tbk selaku operator jalan tol tersebut juga akan menggeser pintu keluar Tol Jakarta-Cikampek pada musim Lebaran 2019. Pergeseran dilakukan mulai dari penempatan Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama 1 dari semula di KM 29 menjadi ke KM 70.
Kemudian, GT Cikampek Utama yang melayani lalu lintas dan menuju lalu lintas Jawa Tengah akan dibongkar. Sementara KM 67 Tol Cipularang , yakni GT Kalihurip Utama difungsikan untuk melayani lalu lintas dari dan menuju arah Bandung.
(uli/agt)
http://bit.ly/2XLjKda
April 27, 2019 at 03:05AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2XLjKda
via IFTTT
No comments:
Post a Comment