Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan satu tambahan direktur tersebut adalah Syahrial Mukhtar sebagai Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis. Saat ini, Syahrial diketahui menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan PT Pertamina (Persero).
"Sebenarnya ini adalah reaktivasi jabatan. Sebelumnya pada 2017 ada direktorat yang sama. Kenapa butuh lagi, karena PGN sebagai subholding migas mengembangkan strategi bagi pengembangan gas di dalam negeri," jelas Gigih, Jumat (26/4).
Selain mengangkat satu direktur, RUPS juga merombak jajaran komisaris PGN. Pertamina, selaku pemegang surat kuasa dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mengusulkan Hambra dicopot dari komisaris dan diganti menjadi Luky Alfirman.
Luky sendiri saat ini menjabat Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan. Sebelum menjabat sebagai komisaris PGN, Luky menjabat sebagai komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Selain menambah direksi baru, Direktur Keuangan PGN Said Reza Pahlevy mengatakan dalam RUPST kali ini perusahaan juga menyebar dividen sebesar Rp1,38 triliun. Dividen tersebut dihitung dari laba 2018 sebesar Rp4,35 triliun. Dengan demikian, maka dividend payout ratio pada RUPS kali ini adalah 31,72 persen.
Dividen tersebut terdiri dari saham seri B terbanyak sebesar Rp786,9 miliar dan saham seri B masyarakat sebesar Rp786,9 miliar. Satu lembar saham dwiwarna pemerintah Indonesia mendapatkan dividen Rp56,99.
"Sehingga jika dibagi seluruh saham, maka satu lembar saham mendapat dividen Rp56,99 per lembar," ujar Said.
(glh/agt)
http://bit.ly/2UDeG8J
April 27, 2019 at 02:44AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2UDeG8J
via IFTTT
No comments:
Post a Comment