"Paslon nomor 01 memiliki elektabilitas sebesar 50,8 persen, sedangkan paslon 02 memiliki elektabilitas sebesar 32 persen, sisanya 17,2 persen masih merahasiakan pilihannya," kata peneliti Indo Barometer Hadi Suprapto, di Senayan, Jakarta, Selasa (2/4).
Hasil tersebut tidak berbeda jauh dengan hasil sejumlah lembaga survei yang dikeluarkan beberapa waktu lalu. Misalnya saja, survei CSIS Maret 2019 lalu mencatat Jokowi-Ma'ruf unggul 18,1 persen dari Prabowo-Sandiaga.Selanjutnya di survei Charta Politica pada awal Maret lalu Jokowi-Ma'ruf unggul dengan selisih 18,2 persen. Begitu juga dengan hasil survei Vox Populi Jokowi-Ma'ruf unggul dengan selisih 20,5 persen.
Hadi mengatakan keunggulan Jokowi disebabkan oleh lima faktor. Pertama, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi terbilang tinggi. Indo Barometer mencatat 64,4 persen masyarakat puas dengan kinerja Jokowi.
"Kedua dari sisi penilaian personal, kualitas personal Jokowi lebih baik dari Prabowo," kata Hadi.Faktor ketiga, lanjut Hadi, tiga kartu sakti yang dikeluarkan pada debat calon wakil presiden beberapa waktu lalu cukup diminati masyarakat. Keempat, dari sisi pemilih Muslim, Jokowi-Ma'ruf dianggap lebih mewakili umat Islam dibanding Prabowo-Sandiaga.
"Kelima, keunggulan Jokowi merata di berbagai segmen penting pemilih seperti, jenis kelamin, desa, kota, pulau, agama, usia, pendidikan," kata Hadi.
Indo Barometer melibatkan 1.200 responden dalam surveinya. Mereka adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan.
Metode penarikan sampel dilakukan dengan cara multistage random sampling. Pengumpulan data lewat wawancara tatap muka responden menggunakan kuisioner.Survei Indo Barometer memiliki margin of error sebesar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (sah/wis)
https://ift.tt/2uGIvL2
April 02, 2019 at 09:49PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2uGIvL2
via IFTTT
No comments:
Post a Comment