Grup ini menerima pendanaan dari Department for Business, Energy & Industrial Strategy (BEIS) dan Office for Low Emission Vehicles (OLEV) yang berasal dari pemerintahan Inggris.
Langkah pertama proyek ini membuat sepeda motor konsep Triumph TE-1. Model itu dideskripsikan 'memberikan yang pengendara mau dan harapkan dari Triumph, dengan keseimbangan sempurna pada handling, performa, dan penggunaan'.Triumph berperan sebagai pendonor sasis dan keahlian memproduksi motor. Sementara Williams Advanced Engineering mendukung dari sisi desain baterai ringan.
Sedangkan Integral Powertrain Ltd bakal mengembangkan motor listrik dan inverter berbahan silikon karbida. Terakhir, WMG dari University of Warwick bertugas mengawal pemasaran sepeda motor listrik serta membaca pasar.
"Strategi produk masa depan kami fokus menawarkan platform mesin paling cocok untuk penggantian lanskap kebutuhan konsumen, dan kami melihat sistem gerak Triumph sebagai kebutuhan signifikan yang berdampingan dengan mesin kembar dan 3-silinder kami," kata Triumph Chief Product Officer Steve Sargent seperti diberitakan Asphalt and Rubber.
Keterlibatan Triumph pada proyek motor listrik ini merupakan langkah besar. Pada mesin konvensional, Triumph sudah melakukan lompatan dengan menjadi penyuplai mesin buat MotoGP.Mulai Maret 2019, mesin 765cc milik Triumph digunakan sebagai pilihan standar kelas Moto2 menggantikan mesin 600cc kepunyaan Honda.
Kompetisi pengembangan motor listrik kini terjadi di seluruh dunia dan melibatkan sebagian besar produsen besar, seperti Honda, Yamaha, dan Harley-Davidson. Bahkan, MotoGP sudah menatap era motor listrik dengan menghadirkan balapan khusus bernama MotoE yang bakal digelar pada Juli. (fea)
http://bit.ly/2HR6hKz
May 20, 2019 at 09:41PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2HR6hKz
via IFTTT
No comments:
Post a Comment