Menurutnya, pernyataan yang disampaikan lembaga Indonesia Corruption Watch (ICW) sudah tepat. Saat ini merupakan momentum bagi Jokowi untuk membentuk pansel calon pimpinan KPK agar proses penyaringan nama-nama calon bisa dilakukan lebih teliti dan menghasilkan sosok berkualitas.
"Parlemen mendukung jika Presiden segera membentuk pansel yang dimaksud agar penyaringan bisa lebih teliti, sehingga menghasilkan sepuluh nama berkualitas untuk nanti dipilih lima oleh DPR," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/5).
Ia menyarankan Jokowi tidak membeda-bedakan gender lagi dalam mengisi komposisi anggota pansel calon pimpinan KPK nantinya. Hal terpenting, menurutnya, pansel calon pemimpin KPK diisi orang-orang berintegritas dan memiliki kemampuan yang baik.
"Menurut saya kita sudah tidak perlu lagi membedakan antara wanita dan laki-laki. Tapi penting adalah mereka yang memiliki integritas dan kemampuan melihat atau memilih calon pemimpin KPK yang baik," ujar Bambang.
Sebelumnya, anggota Divisi Hukum ICW Kurnia Ramadhana mengatakan pansel KPK pengganti Agus Rahardjo dan empat pimpinan lainnya, seharusnya sudah diumumkan pada pekan ketiga Mei 2019.
Namun Kurnia pesimistis pansel bakal terbentuk tepat waktu mengingat Jokowi masih sibuk mengurusi penghitungan suara pemilihan presiden. Ditambah lagi Jokowi sibuk mengawal isu lain, yakni pemindahan Ibu Kota.
"Kami mendorong jika mengacu pada empat tahun lalu minggu ketiga Mei itu Jokowi sudah membentuk pansel," kata Kurnia saat ditemui di Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (12/5).
Ia mengatakan pansel baru KPK sudah seharusnya dilantik pada Desember 2019. Namun menurutnya, hal itu bisa dilakukan jika nama-nama pansel sudah ditentukan Mei ini.
Menurutnya, butuh proses yang cukup lama sebelum memasuki fase pelantikan, seperti mengumumkan seleksi administrasi, wawancara dan meminta masukan kepada publik. Selain itu ada proses fit and proper tes di DPR.
"Dan kami menganggap kalau berlarut, maka proses pemilihan pansel KPK akan terancam untuk dilantik tepat waktu," katanya.
[Gambas:Video CNN] (mts/pmg)
http://bit.ly/2WE7POb
May 13, 2019 at 09:21PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2WE7POb
via IFTTT
No comments:
Post a Comment