Setelah logistik, model truk perkebunan merupakan kontributor terbesar kedua dengan porsi 10 persen. Selanjutnya, truk buat keperluan infrastruktur dan pertambangan masing-masing sekitar tujuh sampai delapan persen dari total penjualan.
Sementara itu sisanya berasal dari bus dan kendaraan komersial lainnya.
"Ya, jadi logistik memang masih menjadi kontributor terbesar dari penjualan Mitsubishi Fuso rata-rata per tahunnya," kata Direktur Sales & Marketing KTB Duljatmono di kawasan Tangerang, Banten, Senin (20/5).
Produk logistik Fuso, Colt Diesel, merupakan model terlaris KTB hingga saat ini. Meski begitu, Duljatmono mengakui penjualannya mengecil.Ia mengatakan dahulu pada 2013-2015 Colt Diesel (light duty truck/LDT) selalu memberi kontribusi penjualan pada segmen logistik sebesar 70 persen, kemudian medium duty truck (MDT) 19 - 20 persen, dan sisanya heavy duty truck (HDT).
Namun kini penjualan telah mengalami pergeseran, di mana LDT kontribusinya turun menjadi 67 persen, MDT naik menjadi 25 persen, sementara sisanya HDT.
"Logistik mulai geser ke MDT, kenapa, karena banyak tol. Tol baru makanya kelas naik yang MDT," kata Duljatmono.
Bertambahnya ruas tol saat ini menurut Duljatmono membuat perusahaan logistik mencari truk dengan kapasitas muatan lebih besar, namun tidak meninggalkan Colt Diesel sebagai armada utama. Kata dia, jalan yang di Indonesia yang bisa dilalui MDT terbatas.
"Kalau Colt Diesel bisa kemana-mana karena truk kecil. Kalau Fuso itu operasional harus yang lebar jalannya, maka relatif lebih kecil kontribusinya," ungkapnya.
Truk Mitsubishi Dibeli BoronganPada tahun ini KTB sudah menargetkan penjualan dapat mencapai 55 ribu unit, selama Januari - April 2019 sudah menyentuh 13.400 unit. Penjualan selama empat bulan 2019 itu dikatakan menurun dari periode sebelumnya 16.722 unit.
Dari hasil Januari - April 2019, sebanyak 11.835 unit merupakan LDT Fuso.
Duljatmono menyampaikan penjualan KTB sepanjang tahun ini masih didominasi konsumen fleet atau pembeli borongan. Konsumen fleet yang juga berasal dari segmen logistik salah satunya disebut B-Log (PT. Trimitra Trans Persada).
Perusahaan itu telah memiliki 2.500 armada yang terdiri dari truk roda enam dan pikap Mitsubishi.
Duljatmono menyampaikan demi mendukung operasional konsumennya, KTB bekerjasama dengan B-Log untuk penyediaan dua unit Mobile Workshop Service (MWS).
WMS menggunakan Colt Diesel yang difungsikan sebagai 'bengkel berjalan' armada bermasah milik B-Log. Di dalam truk yang didesain khusus itu sudah tersedia genset, kompresor, alat servis, dongkrak, dan peralatan lain.
CEO B-Log Maickel Tilon mengatakan pihaknya bakal mempelajari kemungkinan menambah jumlah armada WMS. Truk beserta teknisinya dikhususkan menangani kerusakan dalam taraf sedang, jika rusak parah armada logistik bakal diangkut ke bengkel Mitsubishi Fuso terdekat.
"Kami tentu akan evaluasi untuk menambah jumlah armada WMS," kata Maickel. (ryh/fea)
http://bit.ly/2LXiLFJ
May 21, 2019 at 02:56AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2LXiLFJ
via IFTTT
No comments:
Post a Comment