Kediaman Harun beralamat RT 09/RW 10 No 81 Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. CNNIndonesia.com dan beberapa media mencoba menemui keluarga inti bocah berumur 14 tahun itu.
Sayangnya, mereka tidak bisa ditemui lantaran masih trauma. Hanya ada kerabatnya yang bisa ditemui. Ia pun tidak dapat bercerita banyak soal kematian Harun.
"Itu kakaknya, masih nangis, bengong, masih trauma. Bapak belum istirahat udah dua hari. Kasihan kalau cerita nanti ingat lagi," kata salah satu kerabat Harun di lokasi, Sabtu (25/5).
Akhirnya, awak media hanya bisa menunggu di depan rumah Harun. Terlihat sesekali kerabat dan kolega Harun datang dan pergi mengunjungi keluarga Harun.
Salah satu sepupu Harun, Jihan akhirnya angkat bicara. Ia mengatakan Harun meninggal saat kerusuhan terjadi di wilayah Slipi, pada 22 Mei kemarin.
Ia tidak menjelaskan secara rinci penyebab Harun meninggal. Namun, kata dia, keluarga mengetahui saat ditelepon oleh pihak Rumah Sakit Dharmais.
"Keluarga dikabari sama RS Dharmais," kata dia saat berbincang dengan wartawan.
Awalnya, kata Jihan, Harun pamit dengan kedua orang tuanya untuk pergi ke Slipi pada Rabu (22/5). Almarhum tidak menjelaskan keperluannya untuk apa pergi ke sana.
Kedua orang tua Harun, kata Jihan, beranggapan, kalau anaknya pergi ke rumah temannya. Mereka pun kebingungan dan akhirnya mendapat kabar bahwa anak keduanya itu meninggal dunia.
Diketahui, pada 22 Mei 2019 kemarin terjadi kericuhan di daerah Slipi, Jakarta Barat. Kericuhan terjadi mulai dari wilayah Kemanggisan, hingga Jalan Katamso. Aksi lempar batu dan gas air mata terjadi hampir semalam suntuk.
[Gambas:Video CNN] (sah/DAL)
http://bit.ly/2M5oWY3
May 26, 2019 at 03:03PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2M5oWY3
via IFTTT
No comments:
Post a Comment