Seperti dilansir Reuters, Senin (29/7), juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, menyatakan rekannya alergi akut hingga menyebabkan wajahnya membengkak dan kulitnya memerah. Menurut dokter yang menangani, Navalny didiagnosa mengalami gata-gatal dan kini dilaporkan sudah membaik.
"Kami tidak bisa memastikan apakah zat beracun yang tidak diketahui dan terpapar di kulit dan mukus membran terjadi karena disengaja," kata Vasilyeva.
Vasilyeva menyarankan dokter mengambil contoh sekresi dari tubuh dan rambut Navalny untuk diuji di laboratorium. Sedangkan menurut kuasa hukum Navalny, Olga Mikhailova, sampai saat ini dokter yang menangani tidak bisa menjelaskan apa yang dialami oleh kliennya. Sebab menurut dia Navalny tidak pernah mengalami alergi apapun.
Navalny mengalami cedera di mata sebelah kanannya akibat disiram air keras oleh orang tidak dikenal dua tahun lalu. Dokter berhasil memulihkan penglihatan dan bola matanya.
Para pejabat penyelenggara pemilu mengatakan bahwa mereka melarang para kandidat itu karena mereka gagal mengumpulkan tanda tangan pendukung yang cukup sebagai salah satu persyaratan.
Aksi unjuk rasa tetap terjadi pada Sabtu pekan lalu, tetapi dibubarkan paksa oleh polisi. Aparat juga menangkap sekitar seribu demonstran.
Pada Minggu kemarin, polisi menangkap sepuluh orang, termasuk wartawan, yang berkumpul di RS Moskow tempat Navalny dirawat.
Navalny sudah dua kali ditahan, yakni pada 2012 dan 2014, karena aktivitas politiknya menentang rezim Rusia. Navalny yang merupakan advokat dan aktivis anti-korupsi terus menggelorakan protes terhadap Presiden Vladimir Putin dan sejumlah kroninya. (ayp)
https://ift.tt/2Gz87jn
July 29, 2019 at 02:19PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2Gz87jn
via IFTTT
No comments:
Post a Comment