Sebanyak 85 persen dari alam semesta terdiri dari materi gelap yang saat ini diketahui karena efek gravitasi yang bisa diamati.
Para astronom telah mengembangkan metode baru untuk melihat materi gelap tersebut. Astronom Australia dan Spanyol menggunakan cahaya bintang redup untuk memetakan distribusi materi paling kosmos yang paling sulit dipahami di gugus galaksi.
Mereka akan menggunakan gambar yang ditangkap oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA.
Di masa lalu, para astronom telah menggunakan "pelensaan gravitasi" untuk memperkirakan distribusi materi gelap di kluster galaksi. Sementara lensa sangat kuat untuk mengungkapkan struktur materi gelap dalam kelompok, itu membutuhkan pengamatan yang intens dan waktu yang luas.
Para peneliti menyarankan cahaya intracluster mengikuti distribusi materi gelap global di dalam kluster, dengan demikian bintang-bintang yang mengambang bebas melalui cluster memiliki distribusi yang identik dengan materi gelap.
Itu akan menghadirkan peluang untuk menentukan apakah cara baru melihat materi gelap ini bertahan. (age/age)
http://bit.ly/2BGF7mf
December 28, 2018 at 06:49AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2BGF7mf
via IFTTT
No comments:
Post a Comment