Menurutnya, riset dilakukan tak lain untuk lebih memahami persaingan bisnis di Indonesia agar siap bersaing dengan kompetitor dan induk perusahaannya.
"Kami membuat beberapa riset soal industri, konsumen dan pasar. Jadi setelah survei itu kami membuat strategi masuk ke Indonesia," ujar Wang usai diskusi media di Grogol, Jakarta Barat, Rabu (9/1).
Ia menilai persaingan ponsel di Indonesia terkait harga dan desain produk sangat ketat. Oleh sebab itu, pihaknya merasa harus mampu memberikan produk dengan spesifikasi paling kuat dengan harga paling kompetitif.Menyoal tren, Wang mengaku pihaknya akan mengikuti tren ponsel multi kamera yang belakangan kian digandrungi. Realme pun berencana memperkenalkan Realme 3 yang diperkuat multi lensa dalam waktu dekat.
"Ya kami usahakan di semester kedua seperti semua merek yang sudah investasi sangat besar untuk Indonesia," ujarnya.
Masih bergantung pada OppoMeski berencana menjadi perusahaan mandiri, namun Wang tak menampik jika Realme masih menggantungkan nasib ke Oppo terlebih untuk urusan after sales. Realme masih menumpang di ribuan toko retail dan 117 service center milik Oppo.
Kendati demikian, Wang berencana mulai membuka sedikitnya lima toko resmi milik sendiri di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, dan Makassar. Selain itu, perusahaan asal China ini juga menggandeng sejumlah e-commerce untuk menjual barang secara daring.
"Tapi kami sebagai brand baru belum memasang target apapun di Indonesia. Kami masih fokus meningkatkan brand awareness dulu," ucapnya.
Memasuki awal 2019, Realme berencana merilis empat produk baru sepanjang tahun yang semuanya diproduksi di pabrik milik Oppo di Tangerang. (kst/evn)
http://bit.ly/2SMUJvN
January 10, 2019 at 07:23AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2SMUJvN
via IFTTT
No comments:
Post a Comment