Nama Erick menjadi salah satu nama calon Ketua Umum PSSI setelah Anggota Komite Eksekutif (Exco) memastikan Kongres Luar Biasa (KLB) akan digelar menyusul Plt Ketua Umum Joko Driyono ditetapkan sebagai tersangka.
Erick tidak memberikan jawaban tegas mengenai posisinya sebagai calon Ketua PSSI. Namun, mantan Presiden Inter Milan itu memberi isyarat tidak tertarik memimpin PSSI."Ya jawabannya sudah ada. Saya jawab konsisten bahwa saya ada tugas sampai April dan kasihan sekali kalau sepak bola terus ditunggangi kepentingan politik. Dan pertanyaannya, apakah siap industri sepak bola juga diprofesionalkan dan ditransparansikan? Itu jawaban saya," kata Erick, Rabu (20/2).
Erick Thohir mendapat dukungan menjadi calon Ketua Umum PSSI. (CNN Indonesia/Priska Sari Pratiwi)
|
"Sudah hampir tiga tahun dari mulai Asian Games dan kebetulan sekarang jadi Ketua TKN, benar-benar saya curahkan untuk kepentingan negara. Tentu ada ada rasa kangen ke dunia usaha, ya memang kan garisnya itu. Jadi tentu sah-sah saja kalau keluarga saya, dalam arti yang positif, tentu kangenlah sama bapaknya," ucap Erick.
Soal sosok yang disebut pantas untuk menjadi seorang Ketua PSSI, Erick enggan menyebutkan nama secara spesifik. Pria yang menjabat Wakil Komisaris Persib itu lebih menyoroti kesolidan para anggota Exco PSSI. Erick beranggapan siapapun pun Ketua PSSI yang akan terpilih, kalau Exco terpecah-pecah, tidak mungkin PSSI bisa berjalan dengan baik.
Erick Thohir memahami sikap keluarganya. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
|
Sebelumnya Erick pernah menyatakan ketertarikan untuk memperbaiki liga sepak bola di Indonesia. Kemungkinan itu terbuka lebar setelah tiga petinggi di jajaran Direksi di PT. Liga Indonesia Baru (LIB) memilih mengundurkan diri, yakni Direktur Utama Berlinton Siahaan, serta Glenn Sugita dan Rambun Cahyo sebagai Komisaris. Namun, Erick mengatakan liga tidak bisa diperbaiki tanpa adanya kepemimpinan PSSI yang hari ini sedang gonjang-ganjing.
"Makanya dari awal ketika ditanya bagaimana KLB saya bilang no comment. Silakan saja KLB dulu. Kalau memang kita dianggap profesional, rekam jejaknya dianggap profesional, ya boleh kita bicarakan. Tapi, bukan pada saat-saat seperti ini baru kita masuk," ujar Erick."Yang namanya mengelola liga itu paling tidak perlu waktu tiga tahun untuk perbaikan, tidak mungkin cuma satu tahun. Butuh tiga tahun, terus habis tiga tahun mulai stabil. Baru tahun ketujuh, delapan, sembilan, sepuluh baru terlihat ledakannya," ucap Erick. (TTF/ptr)
https://ift.tt/2BU1BBt
February 20, 2019 at 11:59PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2BU1BBt
via IFTTT
No comments:
Post a Comment