Moeldoko menyebut salah satu contoh tidak cerdasnya tim Prabowo-Sandi adalah ketika merespons pernyataan Jokowi soal masalah kebakaran hutan dalam tiga tahun terakhir.
"Ini menurut saya mereka enggak cerdas juga nih, mereka ini, timnya itu (Prabowo-Sandi), tentang kebakaran hutan," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/2).
Moeldoko menjelaskan yang dimaksud Jokowi dalam tiga tahun terakhir terkait kebakaran hutan adalah tidak ada protes dari negara tetangga soal masalah asap akibat kebakaran hutan dan lahan.Selain itu, kata Moeldoko tidak ada masyarakat di Riau yang menggunakan masker untuk beraktivitas sehari-hari serta protes lainnya karena asap kebakaran hutan dan lahan.
"Pak Jokowi mengatakan bahwa dalam tiga tahun terakhir ini kebakaran hutan relatif berkurang, beliau mengatakan tidak ada maksudnya, tidak ada lagi negara luar yang komplain, tidak ada lagi masyarakat Riau yang pakai masker, tidak ada lagi kesulitan karena asap," ujarnya.
Menurut Moeldoko, yang dimaksud tiga tahun terakhir itu berarti dalam kurun waktu 2016, 2017, dan 2018. Namun, Moeldoko menyebut tim Prabowo-Sandi dalam merespons pernyataan Jokowi menggunakan data 2015."Dari pihak mereka, tahun 2015 ini buktinya, telah terjadi asap, kan missed lagi," kata Kepala Staf Kepresidenan itu.
Lebih lanjut, mantan Panglima TNI itu menyebut tim Prabowo-Sandi juga salah ketika merespons masalah konflik agraria. Menurut Moeldoko, yang disampaikan Jokowi adalah berkurangnya konflik agraria dalam pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur, khususnya jalan tol.
"Tembak lagi di sana, apa ini ada konflik ini, ada 550 konflik. Tetapi konflik itu adalah konflik reforma agraria. Ini kan kecerdasan lagi, ini enggak cerdas rupanya di dalam melihat situasi yang sesungguhnya," kata dia.Moeldoko menyatakan pernyataan Jokowi diputar-balikan untuk membuat seolah-olah mantan gubernur DKI Jakarta itu bohong dalam menyampaikan pernyataan saat debat. Dia menegaskan ingin meluruskan informasi agar masyarakat memahami situasi yang sesungguhnya.
"Ini masyarakat supaya memahami situasi yang sesungguhnya seperti itu. Jangan ikut dibolak-balik akhirnya seperti itu," ujarnya. (fra/wis)
http://bit.ly/2Im7mNR
February 20, 2019 at 12:55AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Im7mNR
via IFTTT
No comments:
Post a Comment